Pemerintah Gelontorkan Rp48,80 Triliun Bantu UMKM, Airlangga: Terdampak Paling Besar Akibat Covid-19

- 5 November 2020, 11:57 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto / /Instagram/@airlanggahartarto_official /

SERANGNEWS.COM – Pemerintah kembali mengelontorkan anggaran sebesar Rp48,80 triliun pada 2021 untuk membantu pemulihan usaha mikro kecil menengah (UMKM) akibat hamtaman Covid-19.

Anggaran itu dialokasikan dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan stimulus UMKM.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan, total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk UMKM  dalam PEN pada tahun 2020 mencapai Rp123,46 triliun.

Baca Juga: Sumbang Dua Gol Kemenangan Juventus atas Ferencvaros, Morata: Cristiano Ronaldo Bawa Semangat Tim

Kemudian, per 3 November 2020 anggaran tersebut telah terealisasi sebesar Rp93,48 triliun atau 76 persen. “Untuk tahun yang akan datang, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp48,80 triliun,” katanya yang dilansir Serangnews.com dari Pikiran-rakyat.com, Kamis 5 November 2020.

Menurutnya, UMKM perlu dibantu pemerintah lantaran menjadi sektor yang terdampak paling besar akibat pandemi Covid-19.

"UMKM memang terdampak lebih besar, penjualannya turun, kesulitan keuangan untuk mencicil dan sebagainya. Kendala-kendala yang dihadapi hampir seluruhnya di-address Pemerintah,” kata Airlangga.

Baca Juga: Hasil Liga Champions: Juventus Menang Telak 4-1 dari Ferencvaros

Seperti artikel Pikiran-Rakyat.com, 'Dukung UMKM Gerakan Ekonomi, Airlangga Hartanto Ungkap Pemerintah Anggrakan Rp48,80 Triliun', Airlanggga menyatakan dukungan UMKM menjadi perhatian utama pemerintah.

Selain itu, perhatian terhadap pelaku UMKM  juga diberikan oleh pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR).

Adapun dana yang telah digelontorkan pada periode Januari 2020 hingga Oktober 2020 yakni sebesar Rp148,38 triliun.

Dana tersebut digelontorkan pada 78,09 persen dari target tahun 2020, atau 4,5 juta debitur.

Baca Juga: Membuat Tubuh Sehat Bugar Tubuh Kita, Berikut Manfaat Mengonsmsi Air Putih

Politisi Partai Golkar  itu menyampaikan bahwa penyaluran KUR saat hantaman pandemi Covid-19 menurun tajam, dari dana sebesar Rp18,99 triliun pada Maret 2020 menjadi hanya sebesar Rp4,76 triliun pada Mei 2020.

Kendati demikian, dikatakannya bahwa secara bertahap penyaluran KUR telah meningkat kembali dengan penyaluran pada bulan Oktober sebesar Rp17,72 triliun.

Komposisi penyaluran KUR selama tahun 2020 KUR, yakni super mikro sebesar 3,02 persen, KUR mikro 65,74 persen, KUR kecil 31,02 persen, dan KUR penempatan TKI sebesar 0,23 persen.

Baca Juga: Daftar Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Jokowi : Bukan Untuk Gagah-gagahan

Dikatakan Airlangga Hartanto  bahwa KUR super mikro ditujukan untuk pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja atau ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif.

“KUR super mikro ditujukan untuk pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif, KUR super mikro yang merupakan usulan baru sudah disiapkan DIPA-nya Rp760 miliar untuk baki kredit Rp12 triliun,” katanya.

Pemerintah juga dikatakannya berencana memberi perluasan KUR sebesar Rp5,03 triliun serta tambahan di Kementerian Koperasi, dan UKM sebesar Rp292 miliar.

Baca Juga: APBD Pemkab Tangerang Tahun 2021 Turun 4,73 Persen

Baca Juga: Pelabuhan Tikus di Banten Jadi Pintu Masuk Penyelundupan Ribuan Miras dan Rokok Ilegal

Di samping itu, pemerintah juga menggelontorkan Bantuan Presiden Produktif pada 9,2 juta pelaku usaha mikro dari target 12 juta UMKM.

Guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi, Airlangga Hartanto mengemukakan bahwa pemerintah menempatkan dana pada bank milik negara sebesar Rp47,5 triliun. Selain itu, di sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp14 triliun.*** (Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat)

 

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x