“Jangan sampai dalih kearifan lokal digaungkan sementara menegasikan kearifan lokal yang lain,” kata Faisal.
"Jelaskan secara terbuka dan bangun komunikasi yang terbuka pada masyarakaat luas. Jangan dibiarkan gaduh yang membuat polarisasi ditengah masyarakat semakin tajam terlebih sampai hari ini kita dihadapkan dengan Pandemi Covid-19," sambung mahasiswa Unitirta ini.
Faisal berharap pemerintah lebih kreatif dalam melakukan kebijakan yang tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat.
Baca Juga: Rilis di Korea Selatan, Drakor 'The Penthouse 2' Segera Masuk Indonesia
"Sebaiknya pemerintah mampu memanfaatkan peluang investasi yang lain. Misalnya dibidang ketahanan pangan yang di dalamnya dapat menghidupkan masyarakat banyak," tandasnya.
Sebelumnya sejumlah tokoh dan organisasi kemasyarakatan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, PP Muhammadiyah juga telah menyampaikan penolakan terhadap aturan investasi miras.
Organisasi tersebut kemudahan investasi miras lebih besar mudaratnya daripada manfaatnya. Karena itu, mereka mendesak agar pemerintah atau Presiden Jokowi mengkaji ulang kebijakan tersebut.***