PB HMI Desak Emmanuel Macron Minta Maaf kepada Umat Islam

- 2 November 2020, 23:34 WIB
Bendahara Umum (Bendum) PB HMI, Abdul Rabbi Syahrir.
Bendahara Umum (Bendum) PB HMI, Abdul Rabbi Syahrir. /Dokumentasi PB HMI./

SERANGNEWS.COM - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta maaf pada Umat Islam.

Hal itu buntut dari pernyataan yang menyinggung dunia Islam, apalagi Macron terkesan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW melalui majalah satir Charlie Hebdo.

"Apa yang dikatakan oleh Emmanuel Macron sangat tendensius, sangat jauh dari prinsip-prinsip perdamaian dunia, terlebih berlindung di balik narasi ekstremisme, radikalisme atau pun separatisme Islam," ujar Bendahara Umum (Bendum) PB HMI, Abdul Rabbi Syahrir, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Wejangan kepada 1.659 Penerima Beasiswa LPDP Kemenkeu

Baca Juga: Kebutuhan Listrik Banten 210.362 MWh pada 2050, Wagub Andika Hazrumy: Butuh Riset Energi Terbarukan

Pria yang biasa disapa Robi menyebut akibat pernyataan dari Macron maka dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama.

Robi menegaskan, labeling Macron terhadap Islam yang dikesankan sebagai agama pro kekerasan dan agama yang sedang dalam krisis cenderung provokatif dan berkonotasi propaganda yang menyudutkan.

Lebih lanjut, Robi mengatakan, bahwa dalih kebebasan sipil juga tidak relevan, bahkan offside dalam konteks upaya para pemimpin dunia dalam rangka saling menghormati perbedaan, toleransi dan agenda perdamaian dunia.

Baca Juga: Sampah Plastik Ancam Biota Laut, TBM Jawara Bersih-Bersih Pantai Karangantu

Halaman:

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x