Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolak penjualan saham produsen Anker Bir, Delta Djakarta. Ia menuturkan tidak ada keuntungan berarti dari penjualan saham bir tersebut.
“Dikatakan setahun dapat Rp50 miliar, terus mau dijual Rp1 triliun. Kita makan riba, itu buat saya. Saya sebagai orang Muslim, ya mohon maaf ya, lebih jahat riba daripada orang minum bir. Coba itu dipikirkan lagilah," katanya dikutip SerangNews.com dari Bekasi.Pikiran-rakyat.com
Politisi PDI Perjuangan ini justru mempertanyakan pihak-pihak yang mendorong penjualan saham tersebut.
Baca Juga: Setelah 'Hari Paling Berdarah', Aktivis Myanmar Ancam Demonstrasi Lebih Besar Lawan Kudeta Militer
Baca Juga: Laga Uji Coba Timnas U23 vs PS Tira Persikabo Batal Digelar, PSSI Minta Maaf ke Polri
"Bukan masalah menguntungkan atau nggak, itu nggak ada salahnya. Kita tidak pernah menyuntik dana ke PT Delta. Ini ada apa? Ada apa dengan orang yang menggebu-gebu untuk menjual PT Delta? Itu pertanyaan saya," kata Prasetio Edi di Gedung DPRD Jakarta Pusat, Selasa 2 Maret 2021.
Menurutnya, sejak awal pemerintah telah memberikan kewenangan pengelolaan PT Delta Djakarta kepada DKI Jakarta, yakni di era kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin.
"Di PT Delta pemerintah masuk supaya untuk mengukur masyarakat sampai ke tingkat RT RW minumnya itu sejauh mana sih. Kan kalau kita nggak tahu sama sekali, bahaya, ini liar," ungkapnya.***