Dia mengaku santai dengan pandangan tersebut, karena keputusan tiga Menteri ini juga untuk generasi muda ke depannya.
“Kita sih santai saja, karena saya melihat bahwa ini untuk ke depan, untuk anak-anak kita ke depan, ini sangat berguna. Apalagi untuk menjaga Indonesia, yang kita tahu beragam,” ujarnya.
Baca Juga: JRDP Usul Pemilu Lokal Serentak 2027, Begini Skemanya
Dikutip SerangNews.com dari Pikiran.rakyat dalam artikel yang berjudul Tidak Paksakan Jilbab di Sekolah, Gus Yaqut Buka Suara Jika Disebut Antiagama
Dia menegaskan bahwa sebagai masyarakat yang penuh dengan keberagaman, tidak boleh ada paksaan terkait penggunaan atribut kekhususan keagamaan, termasuk di lingkungan sekolah.
“Kita gak boleh paksakan, orang bebas saja kalau mau pake hijab, mau enggak, ya terserah saja. Itu urusan personal dia, saya kira, dan negara, apalagi sekolah, tidak boleh memaksakan ini. Kita hargai saja,” kata Gus Yaqut.
Dia menekankan bahwa urusan penggunaan atribut kekhususan keagamaan merupakan permasalahan pribadi setiap individu.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Kamis 11 Februari 2021, Al ke Andin: Saya Akan Tebus Semua Kesalahan Saya
“Sebenarnya itu sih, kalau pandangan saya itu wilayah privat, terserah saja orang ini mau pake hijab atau enggak Kalau dia pakai itu dianggap sebagai perilaku sholeha atau tidak, karena pake hijab, ya urusan dia sama Tuhannya,” tutur Yaqut Cholis Qoumas.