Rilis Survey NEW INDONESIA: Isu Korupsi Bansos Sebabkan PDIP Anjlok, Demokrat dan PKS Naik

- 8 Februari 2021, 01:49 WIB
Rilis Survei NEW INDONESIA merilis hasil survei. Partai PDIP mengalami penurunan karena disebabkan isu korupsi bantuan sosial. Sementara Demokrat, PKS dan PSI naik/Antara
Rilis Survei NEW INDONESIA merilis hasil survei. Partai PDIP mengalami penurunan karena disebabkan isu korupsi bantuan sosial. Sementara Demokrat, PKS dan PSI naik/Antara /ANTARA.

 

SERANG NEWS – Lembaga survei NEW INDONESIA merilis hasil survei partai politik Indonesia.

Dalam rilis hasil survei tersebut, diketahui sejumlah partai naik turun.

Seperti partai PDI Perjuangan yang turun. Sementara untuk Demokrat, PKS dan PSI mengalami kenaikan. Meski begitu, temuan survei menjelaskan PDI Perjuangan masih unggul sebagai partai pemenang pemilu 2019.

“Elektabilitas Demokrat melesat, PDIP anjlok, sedangkan PKS dan PSI naik elektabilitasnya,” kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono, Minggu 7 Februari 2021.

Baca Juga: Andin Cabut Gugatan Cerai, Al Siapkan Makan Spesial, Sinopsis Ikatan Cinta Senin 8 Februari 2021

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 8 Februari 2021, Andin dan Al Kasmaran, Nino dan Elsa Makin Kepo

Pada rilis temuan survei di bulan Juni, elektabilitas PDI Perjuangan sebelumnya naik dari 29,3 persen menjadi 31,4 persen pada survei Oktober 2020. Tetapi pada survei terakhir, elektabilitasnya merosot menjadi 23,1 persen.

Sementara itu, Demokrat sebelumnya turun dari 3,8 persen pada Juni 2020 menjadi 3,2 persen pada Oktober 2020. Pada survei terakhir, elektabilitasnya naik tinggi menjadi 8,2 persen, membuat posisi Demokrat berada di empat besar.

“Pengungkapan kasus korupsi bantuan sosial penanganan COVID-19 yang melibatkan menteri dan sejumlah politisi asal PDIP membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” kata Andreas.

 Baca Juga: Biodata Singkat Millen Cyrus, Selebgram Transgender Keponakan Ashanty

Menurutnya, merosotnya PDI Perjuangan disebabkan oleh sejumlah isu. Satu diantaranya adalah kasus korupsi bantuan sosial yang melibatkan Juliari P Batubara, kader PDI Perjuangan.

Isu korupsi ini yang kemudian berhasil dikelola dengan baik oleh sejumlah partai oposisi, khususnya Demokrat.

“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ucap Andreas, dikutip SerangNews.com dari Antara.

Baca Juga: Update Terbaru, Berikut Jaringan Resmi Frekuensi TV Indosiar, SCTV, Trans 7, RCTI dan TV Swasta Lain di 2021

Selain PDI Perjuangan dan Demokrat, parpol-parpol lain cenderung stabil atau turun, misalnya Gerindra dan Golkar. Gerindra berada pada posisi dua besar dari 12,5 persen menjadi 12,6 persen pada survei terakhir. Sedangkan Golkar menyusul di tiga besar dari 9,7 persen menjadi 9,1 persen.

Kemudian, PKB dari 6,8 persen turun menjadi 6,4 persen, Nasdem dari 4,1 persen menjadi 3,5 persen, PPP dari 2,4 persen menjadi 2,0 persen, dan PAN dari 1,6 turun menjadi 1,0 persen.

Parpol-parpol lainnya hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 1 persen, di antaranya Perindo 0,4 persen, Hanura 0,2 persen, dan Berkarya 0,2 persen.

Baca Juga: Update Terbaru, Berikut Jaringan Resmi Frekuensi TV Indosiar, SCTV, Trans 7, RCTI dan TV Swasta Lain di 2021

Baca Juga: Daftar Weton Banyak Rezeki Tahun 2021 Menurut Primbon Jawa, Apakah Kamu Termasuk?

Parpol baru lain yang mulai mendapatkan dukungan adalah Gelora 0,1 persen. Sisanya tidak meraih dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi Reborn. Kemudian, masih ada yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 19,6 persen.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah