“Pengungkapan kasus korupsi bantuan sosial penanganan COVID-19 yang melibatkan menteri dan sejumlah politisi asal PDIP membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” kata Andreas.
Baca Juga: Biodata Singkat Millen Cyrus, Selebgram Transgender Keponakan Ashanty
Menurutnya, merosotnya PDI Perjuangan disebabkan oleh sejumlah isu. Satu diantaranya adalah kasus korupsi bantuan sosial yang melibatkan Juliari P Batubara, kader PDI Perjuangan.
Isu korupsi ini yang kemudian berhasil dikelola dengan baik oleh sejumlah partai oposisi, khususnya Demokrat.
“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ucap Andreas, dikutip SerangNews.com dari Antara.
Selain PDI Perjuangan dan Demokrat, parpol-parpol lain cenderung stabil atau turun, misalnya Gerindra dan Golkar. Gerindra berada pada posisi dua besar dari 12,5 persen menjadi 12,6 persen pada survei terakhir. Sedangkan Golkar menyusul di tiga besar dari 9,7 persen menjadi 9,1 persen.
Kemudian, PKB dari 6,8 persen turun menjadi 6,4 persen, Nasdem dari 4,1 persen menjadi 3,5 persen, PPP dari 2,4 persen menjadi 2,0 persen, dan PAN dari 1,6 turun menjadi 1,0 persen.
Parpol-parpol lainnya hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 1 persen, di antaranya Perindo 0,4 persen, Hanura 0,2 persen, dan Berkarya 0,2 persen.