Kenaikan Harga Rokok Bisa Turunkan Konsumsi Perokok, Efektif Nggak Sih? Ini Kata Para Pengamat Ekonomi

- 1 Februari 2021, 09:29 WIB
Ilustrasi limbah rokok.
Ilustrasi limbah rokok. /Pixabay/PublicDomainPicture/

SERANG NEWS - Ekonom Universitas Indonesia Vid Adrison menilai pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus pada kenaikan cukai, tetapi pada keterjangkauan harga, yang dinilai paling efektif mengendalikan konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia.

"Cukai memang akan menaikkan harga, tetapi karena ada kecenderungan perusahaan menanggung ini, maka tidak jadi efektif,” ujar Adrison dalam keterangan yang dikutip SerangNews dari Antara, Senin 1 Februari 2021.

Adrison menilai sekalipun pemerintah telah menetapkan tarif cukai, harga jual rokok akan ditentukan sendiri oleh perusahaan dengan harga yang masih terjangkau oleh konsumen.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Harga Cukai Rokok Naik, Jadi Berapa? 

"Perusahaan akan selalu berusaha membuat harga yang terjangkau, agar dia bisa menjual banyak," tutur Adrison.

Ia menambahkan, seandainya pemerintah memiliki ketegasan untuk menentukan harga jual eceran, keterjangkauan harga rokok akan makin sempit.

"Soalnya, perokok tidak peduli dan tidak memikirkan berapa persen cukainya, yang penting harga akhirnya murah. Jadi produsen itu lebih sensitif terhadap harga minimum dibandingkan dengan harga cukai, karena mereka tidak membebankan cukai ke konsumen," ujar Adrison.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Update Senin 1 Februari 2021, Klaim Hadiah Menariknya

Saat ini, harga rokok di Indonesia diatur melalui dua mekanisme, yakni ketentuan minimum harga jual eceran (HJE) sebagai harga yang didaftarkan di pita cukai, serta harga transaksi pasar (HTP) sebagai harga riil di tingkat konsumen.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah