Jokowi ingin menjadikan periode ke dua ini untuk menggenjot program Nawa Cita dengan 5 visi besar seperti bagaimana membenahai reformasi birokrasi, insfrastruktur, mengenai investasi, APBN yang diefektifkan dan SDM unggul sebagaimana janji kampanye Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi harus mulai serius kembali dalam menyiapkan komposisi kabinet yang solid, mumpuni dan mampu menjalankan program yang baik untuk masyarakat.
“Ini kan harus dipersiapkan, Kementerian ini, kabinet ini, betul-betul Kabinet yang solid, kabinet yang mumpuni, yang mampu mengeksekusi program dan bermanfaat untuk rakyat,” tegasnya.
Baca Juga: Enam Menteri Baru Jokowi Kenakan Jaket Biru, Ini Loh Maknanya
Siti juga menegaskan, ini bukan soal show of politik, karena kontestasi atau kompetisi politik sudah berakhir jika siapapun sudah masuk kabinet.
Kalau tidak, Kementerian akan dikelola dengan ala kadarnya hanya untuk iklan politik, dan itu tidak boleh. Menurut Siti, masyarakat harus terus mengkritik jika itu terjadi.
“Menurut saya ini motivasi Jokowi untuk merangkul dan memberi ketenangan karena di tengah masyarakat masih belum bersatu akibat Pilpres kemarin,” ujarnya.
Siti Zuhro juga mempertanyakan tujuan dari Jokowi melakukan resuflle kabinet di tengah pandemic covid-19.
“Pertanyaan pertama tujuan resuflle untuk apa dan siapa? Untuk tujuan politik atau efektivitas pemerintah itu sendiri?,” ujar Siti Zuhro
Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Risma dan Sandiaga Jadi Menteri