Kilas Balik KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Daftar TNI: Kue Dagangan Klepon Ditendang Tamtama

30 November 2021, 13:53 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ceritakan kronologi saat turunkan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS). /Tangkapan layar YouTube/Deddy Corbuzier

SERANG NEWS - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman membagikan kisah hidupnya sebelum bergabung menjadi prajurit perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jenderal Dudung menceritakan kisah hidupnya ketika masih kelas 2 SMP atau sekitar tahun 1981, ia adalah seorang loper koran dan penjual kue klepon.

Sepeninggal ayahnya, Dudung setiap hari membatu sang ibu berkeliling mencari rezeki.

Sambil berkaca-kaca, Jenderal Dudung menceritakan kisah hidupnya menjadi narasumber dalam Podcats Deddy Corbuzier, tayang Selasa 30 November 2021 hari ini.

Baca Juga: Profil dan Instagram Dudung Abdurachman, Dilantik Jadi KSAD Hari Ini Oleh Presiden Jokowi di Istana Negara

Nama Jenderal Dudung mulai menjadi sorotan saat dirinya masih menjabat Pangdam Jaya.

Dudung menugaskan kepada prajurit TNI untuk mencopot semua baliho dan atribun bergambar Front Pembela Islam dan Habib Rizieq Shihab.

Tidak lama setelah peristiwa itu kemudian Jenderal Dudung dicopot dan mendapat tugas baru sebagai Panglima Kostrad.

Jenderal Dudung bercerita bagaimana kisah sulit sebelum masuk TNI AD. 

"Pertama saya disuruh sama ibu seperti jualan kerupuk mentah, kemudian jualan kerupuk teras. Untuk menopang kehidupan, saya jualan koran pakai sepeda yang remnya menggunakan sandal bekas," kata Dudung dikutip SerangNews dari Podcast Deddy Corbuzier, Selasa 30 November 2021.

Baca Juga: Profil dan Instagram Dudung Abdurachman, Dilantik Jadi KSAD Hari Ini Oleh Presiden Jokowi di Istana Negara

Setelah berjualan koran, Dudung lantas tidak beristirahat. Sebab jam kerjanya masih berlanjut dengan enitipkan kue klepon dagangannya hingga ke warung Komando Daerah Militer (Kodam).

Hal itu dilakukan Dudung, mengingat pensiunan yang ditinggalkan sang ayah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu dan ketujuh saudaranya.

Anak keenam dari delapan bersaudara ini lantas digembleng oleh kerasnya kehidupan.

Namun nasib kurang bagus harus diterima Dudung. Bagaimana dirinya mendapat perlakuan kasar dari prajurit TNI yang bertugas.

"Biasanya saya lewat sambil mengucapkan salam permisi. Karena setiap hari saya lakukan itu, mereka (TNI yang bertugas untuk penjagaan) sudah hafal dengan saya."

"Tapi, suatu ketika TNI yang bertugas untuk penjagaan adalah Tamtama baru memarahi saya. Nah kue-kue dagangan saya itu kemudian ia tendang dan menggelinding, itu ada 55 biji di situ," ujar Dudung.

Baca Juga: KLARIFIKASI: Brigjen TNI Muhammad Zamroni S.I.P dan Istri Tidak Terlibat Keributan dengan Ibu Arteria Dahlan

Dari kejadian itu muncul niat Dudung untuk daftar sebagai perwira TNI. 

Dia berkeyakinan bahwa dirinya ingin suatu ketika menjadi TNI.

"TNI, ia tak ingin semena-mena kepada rakyat kecil," ujar Dudung. ***

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler