Bupati Sleman Positif Covid-19, Jubir Kemenkes: Sudah Terpapar Virus tapi Tak Bergejala

22 Januari 2021, 18:10 WIB
Bupati Sleman Sri Purnomo terkonfirmasi positif Covid-19 setelah divaksin. /Tangkapan layar/Twitter @SriPurnomoSP/

SERANG NEWS - Bupati Sleman Sri Purnomo mengumumkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis 21 Januari 2021.

Padahal sebelumnya, orang nomor satu di salah satu daerah di Yogyakarta tersebut pernah disuntik vaksin sinovac pada Kamis, 14 Januari 2021.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa adanya kemungkinan Bupati Sleman Sri Purnomo sedang dalam masa inkubasi virus SARS CoV 2 pada saat divaksin COVID-19 sehingga membuatnya terinfeksi virus itu.

Baca Juga: Hafiz-Gloria Puji Wakil Malaysia yang Gagalkan Langkahnya ke Semifinal Thailand Open 2021

"Jika melihat 'sequence' waktunya, sangat mungkin pada saat Bupati divaksin beliau dalam masa inkubasi, di mana sudah terpapar virus tapi belum bergejala," kata Nadia dikutip Serang News dari Antara pada Jumat, 22 Januari 2021.

Nadia menyebutkan bahwa kejadian kasus positif Covid-19 Bupati Sleman, akan tetap dilaporkan sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPi) walaupun sudah pernah divaksin.

"Secara alamiah waktu antara paparan dan munculnya gejala atau load virus sedang tinggi adalah sekitar lima sampai enam hari, di mana waktu yang pas, karena divaksin pada 14 Januari sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Januari," kata Nadia.

Baca Juga: Tujuh Vaksin Covid-19 yang Masuk Izin Darurat WHO, Ada Sinovac China dan Bioscience Korsel

Nadia menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan agar sistem imun dalam tubuh mengetahui bagaimana cara yang efektif melawan virus tersebut.

Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Sementera suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang.

Sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A, herpes zoster atau cacar ular juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.

Baca Juga: Sudah Pernah Divaksin, Bupati Sleman Sri Purnomo Umumkan Positif Covid-19

Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis lebih banyak seperti vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertusis.

Nadia menekankan proses pemberian vaksinasi tetap dilakukan seperti yang sudah ditargetkan.

"Bagi seluruh masyarakat saya berpesan, dengan adanya vaksinasi kita juga masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan," katanya.

"Karena selain tetap harus menjaga diri sendiri, juga masih dibutuhkan waktu untuk bersama-sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok. Sehingga upaya 3M, 3T dan vaksinasi harus tetap dijalankan," sambung Nadia. ***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler