Tujuh Vaksin Covid-19 yang Masuk Izin Darurat WHO, Ada Sinovac China dan Bioscience Korsel

SERANG NEWS – Pandemi Covid-19 tak kunjung reda. Vaksinasi yang sedang digalakkan sejumlah negara menjadi salah satu jalan untuk menyelesaikan persoalan pandemic yang hampir setahun ini melanda dunia.

Beberapa negara telah membuat Vaksin Covid-19 (Covax) yang akan didistrubisikan untuk negaranya sendiri dan negara lainnya. Ada sejumlah perusahaan farmasi di Asia atau pun barat yang berlomba-lomba untuk membuatnya.

Hanya saja, skema pengadaan vaksin global digerakkan salah satunya oleh WHO yang berencana menyalurkan sekitar dua miliar dosis vaksin Covid-19 ke seluruh negara anggotanya tahun ini dan 1,3 miliar di antaranya akan dikirim ke negara-negara miskin.

Baca Juga: Disebut Tidak Langgar Prokes, Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Raffi Ahmad

Namun, sejumlah perusahaan yang bergerak membuat Covax kesulitan mengamankan persediaan vaksin karena kurangnya ketersediaan dana. Sementara negara-negara maju telah meneken kontrak pembelian dalam jumlah banyak untuk diri mereka sendiri.

Di tengah persaingan mengamankan persediaan vaksin, izin penggunaan darurat jadi salah satu cara mengonfirmasi keampuhan dan keamanan vaksin, serta untuk meningkatkan produksi.

Akan tetapi, banyak negara miskin bergantung pada rekomendasi WHO karena mereka memiliki kapasitas evaluasi vaksin yang terbatas. Oleh karena itu, WHO mempercepat pemberian izin pakai darurat.

Baca Juga: Disiarkan Live TVRI, Ini Jadwal Perempat Final Toyota Thailand Open 2021 Wakil Indonesia

Dalam dokumen internal yang terbit Rabu 20 Januari 2021 sebagaimana diberitakan Reuters dalam Antara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk tujuh vaksin Covid-19 dari beberapa negara dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.