Baca Juga: Masa Pembuangan dan Akhir Kisah 'Jalan Sunyi' Bapak Pers Indonesia Tirto Adhi Soerjo
“Andil perjuangan jurnalistik Tirto kian meluas hingga mewujud menjadi wartawan pembela kaum tertidas,” tulis Muhidin.
“Perintis jurnalisme advokasi yang pertama-tama di Indonesia dengan menggunakan kuasa media sebagai senjata untuk memperjuangkan nasib rakyat, alias pengawal pikiran umum,” tulis Muhidin lebih lanjut.
Lahirnya Media Bumiputera Pertama di Indonesia
Tirto memulai jalan jurnalismenya dengan mendirikan Soenda Berita (SB), yang diterbitkan pada 7 Februari 1903. SB didirikan dari hasil penjualan seluruh harta benda Tirto selama tinggal di Betawi (sekarang Jakarta).
“Kekurangannya (modal-red) ditutupi oleh Bupati Cianjur, RAA Prawiradireja,” tulis M Rodhi As’ad dalam buku Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Nasional.
Kantor redaksi SB dan percetakanya di Cianjur Jawa Barat. Terbitnya seminggu sekali.
Baca Juga: Tujuh Jalan Perjuangan Tirto Adhi Soerjo, dari Jurnalis, Dokter hingga Pergerakan Kebangsaan
Empat tahun berselang, Tirto mendirikan kembali surat kabar yang cakupannya lebih luas. Yakni, Medan Prijaji (MP) yang mulai terbit pertama pada Januari 1907.
Lahirnya MP kemudian menjadi saluran Tirto dalam menyuarakan visi kebangsaan masa itu.