Senjata Pena Tirto Adhi Soerjo, Mas Marco Kartodikromo: Pengguncang Bumiputra Bangun dari Tidurnya

- 7 Desember 2020, 15:25 WIB
Lukisan Tirto Adhi Soerjo, Bapak  Pers Nasional yang namanya tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
Lukisan Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional yang namanya tercatat sebagai Pahlawan Nasional. /Ken Supriyono/Serang News/

SERANG NEWS – Memiliki nama pena TAS, Tirto Adhi Soerjo benar-benar menggunakan pers sebagai senjata dalam memperjuangkan gerakan kesadaran berbangsa.

Benar ada nama-nama lebih dahulu seperti Abdul Rivai, Wahidin Soediro Hoesodo, Rajiman Wedioningrat dan sejumlah nama lainnya. Namun, kerangka dan posisi mereka masih dari mereka (secara individu) untuk Bumiputra dan belum dari Bumiputra untuk Bumiputra.

“Berawal dari pengembaraan di tanah timur, terutama di Maluku kurun waktu 1905-1906, Tirto Adhi Soerjo mulai mengais apa saja yang bisa digunakan untuk menerbitkan koran yang benar-benar berfungsi sebagai pengawal suara umum,” tulis Muhidin M Dahlan dan Iswara N Raditya yang dikutip Serangnews.com dalam buku Karya-karya Lengkap Tirto Adhi Soerjo, Pers Pergerakan dan Kebangsaan yang terbit pada 2008.

Baca Juga: Nama-nama Media Massa yang Didirikan dan Dikelola Tirto Adhi Seorjo

Tirto kembali pada 1907 dengan semangat baru. Pada 1 Januari 1907 benar-benar menerbitkan koran Medan Prijaji yang menjadi lembar pembela rakyat.

Semangat itu terbaca dari delapan azas pada halaman muka edisi perdana Medan Prijaji, yang terhimpun sebagai jargonnya. Antara lain, memberi informasi, menjadi penyuluh keadilan, memberikan bantuan hukum, tempat orang tersia-sia mengadukan nasib dan memberikan bantuan hukum.

Kemudian, tempat orang tersia-sia mengadukan halnya, mencari pekerjaan, menggerakan bangsanya untuk berorganisasi dan menggorganisir diri, membangunkan dan memajukannya, serta memperkuat bangsanya dengan usaha perdagangan.

“Azas kemandirian itu lalu menjadi sebaris jargon Medan Prijaji, Soera bagi sekalian Radja-raja, Bangsawan asali dan fikiran, Prijaji dan saudagar Boemiputra dan officier-officier serta saudagar-saudagar dari bang jang terprentah laennja jang dipersamakan dengan Anaknegri di seloeroeh Hindia Olanda,” tulis Muhidin dan Iswara lebih lanjut.

Baca Juga: Tujuh Jalan Perjuangan Tirto Adhi Soerjo, Dari Jurnalis, Dokter hingga Pergerakan Kebangsaan

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x