SERANG NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kafe Ide Untirta bakal menggelar pertunjukan bertajuk ‘Teater Matahari di Sebuh Jalan Kecil.’
Pertunjukan teater dengan naskah Matahari di Sebuah Jalan Kecil, rencananya digelar pada 21 November 2021 di Rumah Dunia, Kota Serang.
“Teater Kafe Ide Untirta rutin menyelenggarakan pertunjukan teater yang merupakan program kerja tahunan. Program kerja tersebut diberi nama Resital. Resital kali ini adalah yang ke-23,” kata Direktur Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kafe Ide Untirta, Ali Akbar kepada SerangNews.com, Kamis 18 November 2021.
Resital Teater Kafe Ide merupakan pertunjukan teater yang dimainkan anggota baru. Biasanya Resital Teater Kafe Ide membawakan naskah teater berjenis realis.
Baca Juga: Kuartal Empat 2020 Geliat Acara Seni Musik dan Pertunjukan Sudah Terlihat
“Pada pertunjukan kali ini, UKM Teater Kafe Ide Untirta berkolaborasi dengan UKM Klasik Untirta sebagai penata musik,” tutur Ali menjelaskan.
Seperti diketahui naskah ini merupakan karya dari Arifin C Noer. Naskah ini terbit pertama kali pada tahun 1966. Tahun tersebut merupakan tahun yang kelam bagi Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, Ali Akbar sebagai Sutradara mengadaptasi naskah Arifin C Noer menjadi lebih dekat dengan zaman sekarang dan Kota Serang.
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia itu membawa naskah ini ke tahun 2020. “Tahun itu memiliki banyak peristiwa pemberontakan kelas pekerja sekaligus awal pandemi,” paparnya.
Sinopsis Pertunjukan Matahari di Sebuah Jalan Kecil garapan Teater Kafe Ide
Jalan kecil, pabrik dan warung nasi menjadi ruang identik dengan masyarakat kelas menengah bawah. Ruang itu sering sekali menimbulkan pergulatan hidup, terutama kemiskinan.
Kemiskinan seperti persoalan yang tidak pernah selesai bahkan memunculkan tindakan tak terpuji, seperti pencurian, penuduhan bahkan penghakiman.
Baca Juga: Viral Mural Jokowi 404 Not Found, Begini Fakta Sejarah Mural Sebagai Seni dan Politik
Permasalahan tersebut hadir silih berganti di sebuah jalan kecil pada warung nasi yang berada di depan pabrik. Dan terekam oleh kehangatan Matahari.
Pada awal cerita dalam pertunjukan ini di suguhkan hiruk-pikuk suasana pagi saat orang hendak bekerja. Masalah datang saat seorang pemuda datang dan menjadi perhatian pekerja. Pemuda datang dengan gelagat yang mencurigakan.
Suatu ketika, Si Pemuda makan di warung Simbok. Pemuda tersebut menunjukkan gelagat bahwa ia kehilangan dompet.
Suasana memanas saat seseorang datang menuduh Si Pemuda bahwa Si Pemuda hendak menipu. Pemuda yang gagah tersebut merasa kalau uangnya ketinggalan.
Pembelaan dan penuduhan terus dilakukan sehingga membuat Si Pemuda tersudutkan. Akhirnya ia diminta untuk membuka celananya sebagai jaminan.
Dalam naskah yang telah diadopsi ini juga banyak menonjolkan daerah-daerah Serang seperti Cikande dan sekitarnya.
Pertunjukan Teater ini diselenggarakan secara langsung dan dokumentasinya bisa disaksikan di kanal YouTube Teater Kafe Ide.***