Hasil Survey RSRC Pilkada Tangsel, Muhammad Rahayu Kejar Benyamin Pilar 

- 20 November 2020, 22:59 WIB
Pasangan Muhammad Rahayu.
Pasangan Muhammad Rahayu. /Instagram @rahayusaraswati./

SERANG NEWS - Pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati terus mengejar ketertinggalan dari pasangan petahana Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan. 

Hasil survei yang dikeluarkan Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) menyebut angka Benyamin Davnie dan Pilar di angka 28,7 persen. 

Diikuti oleh pasangan Muhammad - Saraswati dengan 20,9 persen di peringkat kedua, namun bersaing ketat dalam rentang margin of error dengan Siti Nur Azizah-Ruhamaben 17 persen. 

Baca Juga: Setelah Menolak, Beredar Video Lapbas Siap Sambut Kedatangan Habib Rizieq di Banten

Baca Juga: Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan, Mendikbud Izinkan Belajar Dengan Tatap Muka di Sekolah

Survei pra-Pilkada ini dilaksanakan pada 3-6 November 2020, dengan sampel 400 responden.

Survey dilaksanakan menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (MOE) 5 persen.

"Jika dibandingkan survei di masa penjaringan, Maret-Agustus 2020, lompatan elektabilitas terbesar justru dilakukan Siti Nur Azizah sebagai pendatang baru dari 1,5 persen di bulan Maret menjadi 17 persen di bulan November," kata Direktur Eksekutif RSRC Khoirul Umam melalui siaran pers, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Juventus Kunci Permainan Terbaiknya, Alvaro Morata: Waktu Akan Tiba untuk Timnas Spanyol

Lompatan elektabilitas tertinggi kedua diduduki Muhammad 6 persen di bulan Maret menjadi 20,9 persen di bulan November. 

Sedangkan Benyamin Davnie cenderung mengalami pelambatan elektabilitas yang kemungkinan dipengaruhi oleh tercapainya titik optimum basis pemilih loyalnya 16 persen di bulan Maret dan 28,7 persen di bulan November. 

"Meski Pilkada tinggal 3 minggu, temuan angka elektabilitas di atas masih dinamis. Sebab, angka swing voters masih cukup tinggi 32,4 persen," ucapnya.

Baca Juga: Sambut Baik Akan Dibukanya Sekolah Tatap Muka, Menag Mengaku Rindu Anak Sekolah

Bahkan, jika angka swing voters dan undecided voters digabungkan 18,9 persen merahasiakan jawaban, 12 persen belum punya pilihan, 30,9 persen TT/TJ, jumlahnya cukup signifikan 62,4 persen. 

Selebihnya, 36,6 persen menyatakan telah memutuskan pilihan dan tidak akan berubah. 

"Hal ini perlu diantisipasi, sebagaimana pengalaman Pilkada dan Pemilu di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, responden dengan pilihan merahasiakan jawaban seringkali didominasi oleh simpatisan PKS, sehingga sering memunculkan 'efek kejut' pasca pencoblosan," tuturnya.

Baca Juga: Diminta Keterangan Selama Tujuh Jam, RK Minta Maaf Soal Kerumunan di Bogor 

Dari segi afiliasi politik, ujar dia, perilaku politik pemilih menunjukkan konsistensi antara perolehan Pemilu 2019 dengan kecenderungan dalam survei November 2020 ini Golkar 17,7 persen, PDIP 16,4 persen, PKS 12 persen, Gerindra 7,6 persen, Demokrat 4,7 persen.

"Artinya, loyalitas pemilih terhadap partai politik relatif terjaga. Namun, fenomena 'split ticket voting' berpotensi terjadi, dimana ada sekitar 45 persen responden yang belum tentu memilih calon Walikota sesuai dengan Parpol pilihannya," katanya

"Artinya, fenomena migrasi pemilih berpotensi terjadi dalam Pilkada kali ini," tambahnya.***

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x