Kecam Presiden Macron, KAHMI Serukan Boikot Produk Buatan Prancis

- 31 Oktober 2020, 00:32 WIB
Logo Kahmi
Logo Kahmi /Serang News/Pikiran-Rakyat

Seperti diketahui, Macron tengah mendapat sorotan dan kritik dari banyak pihak setelah ia menyatakan tidak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Macron juga mengatakan Islam sebagai "agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia".

KAHMI menilai, sikap Macron membuat umat Muslim di dunia meradang atas kartun Nabi Muhammad yang dibuat majalah Charlie Hebdo tahun 2015 lalu sebagai bentuk kebebasan berekspresi di negaranya.

Apalagi, Macron juga menyatakan masa depan Prancis hendak dirampas oleh Islam garis keras. Sikap Macron ini terkait kematian Profesor Samuel Paty (47 tahun) oleh seorang pemuda Abdullah Anzorov (18 tahun) yang ditembak mati polisi beberapa saat kemudian.

Baca Juga: ITB dan Unjani Beri Penyuluhan Pencegahan Covid-19

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah salah memaknai kebebesan. Kebebasan bukanlah berekspresi tanpa batas dan berlaku semena-mena.”  Menurutnya, kebebasan berpendapat tidak boleh melampaui batas karena setiap orang atau komunitas memiliki kebebasan yang sama. Kebebasan tanpa batas justru melahirkan kekacauan bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Oleh sebab itu, kebebasan harus dimaknai sebagai sikap toleran kepada yang lain, menghormati perbedaan, dan tidak berbuat sesuatu yang mencederai pihak lainnya. ***

Baca Juga: Nelayan Lebak Terlilit Utang karena Cuaca Buruk

Baca Juga: Pengedar Sabu di Serang Digerebek Polisi Tanpa Perlawanan

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x