Apa Tanggapan Panglima Hadi Tjahjanto Soal Isu Komunisme di TNI, Ini Sikapnya

- 28 September 2021, 09:01 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto /Tangkap layar/Twitter @TjahjantoHadi

Baca Juga: Tumpahan Minyak dan Serpihan Ditemukan, Panglima TNI: KRI Nanggala 402 Dipastikan Tenggelam

Gatot Nurmantyo mengungkapkan, dari hilangnya dua patung tersebut, ada indikasi upaya menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.

Dia menduga penghapusan sejarah penumpasan PKI itu ada di tubuh TNI, tepatnya di Kostrad.

Sementara itu, Kostrad juga telah memberikan klarifikasi terkait pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut.

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin 27 September 2021, menyatakan Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah penumpasan G30S/PKI yang ada di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad.

Baca Juga: Beda dengan Moeldoko, Gatot Nurmantyo Tolak Lengserkan Kursi Ketum AHY di Partai Demokrat ingat Jasa SBY

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana.

Menurut Kol Haryantana, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Presiden Kedua RI Soeharto, Letjen TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution yang ada dalam ruang kerja Soeharto di Museum Dharma Bhakti, di Markas Kostrad.

"Patung itu yang membuat Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021 Pak Azmyn Yusri Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrahman untuk diserahkan kembali pada Letjen TNI Purn Azmyn Yusri Nasution," tegasnya.***

Halaman:

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x