Terungkap, Sejarah 2 Panglima Perang Jepang Jadi Alasan Prabowo Gabung ke Jokowi

- 14 Juni 2021, 14:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap alasannya akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap alasannya akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi /Tangkapan layar Twitter/@Prabowo//

SERANG NEWS- Jadi tamu dalam Podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ditanya banyak pertanyaan, Minggu 13 Juni 2021.

Salah satu pertanyaan Deddy Corbuzier kepada Prabowo alasan akhirnya gabung ke pemerintahan Joko Widodo.

Dalam diskusi itu, Deddy menanyakan bahwa diluar banyak pertanyaan, kok bapak Prabowo mau masuk pemerintahan Jokowi? Sebab pernah jadi rival Jokowi dalam kontestasi pemilihan Presiden.

Baca Juga: Blak-blakan di Podcast Deddy Corbuzier, Siapa Oknum yang Dimaksud Prabowo Ingin Menjual Indonesia ke Asing?

Prabowo yang mengenakan kemeja safari berwarna putih, menjawab santai pertanyaan Deddy di acara podcast tersebut.

Ketua DPP Partai Gerindra itu pun mengatakan, apakah seorang rival akan terus menjadi lawan bagi lawannya. Dan apakah juga seterusnya akan gontok-gontokan? tanya Prabowo ke Deddy.

"Coba deh waktu di sekolah ada perlombaan, ada menang dan ada kalah, apa kita harus gebuk-gebukan,” katanya.

Baca Juga: Mau BLT UMKM Rp1,2 Juta, Siapkan NIK dan KTP, Bisa Cek Penerima BPUM 2021 Melalui Handphone

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini pun menyinggung alasnlannya bergabung ke pemerintahan Jokowi karena terinspirasi sejarah 2 panglima perang Jepang yang bersatu setelah sebelumnya bersiteru.

“Ada dua peristiwa penting dalam sejarah, pertama di Jepang, ada dua panglima yang sangat kuat, yakni Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Leyasu, kedua-duanya kuat,” ceritanya kepada Deddy.

Menurut Prabowo, kedua panglima ini ingin sekali perang. Hideyoshi pun ingin berunding dengan Leyasu.

Baca Juga: Simak Pengumuman Hasil SBMPTN di Laman pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id Hari Ini Pukul 15.00 WIB

"Anda lihat tentara jumlahnya banyak, tapi saya liat tentara anda kuat dan jumlahnya banyak. Kalau saya menang, anak buah saya banyak mati. Tapi kalau pun anda menang anak buah anda banyak mati,” tutur Prabowo mencontohkan perkataan Hideyoshi kepada Leyasu.

Dari perdebatan 2 panglima perang itu disimpulkan, bahwa besok malam akan banyak orang tua akan kehilangan banyak anaknya.

Jadi untuk apa kita perang? Kalau tujuan kita sama yakni mempersatukan Jepang,” kata Prabowo lagi menirukan ucapan Hideyoshi.

Baca Juga: Dianggap Provokator, Wahidin Halim Pecat 4 Mantan Pejabat Dinkes Banten dari ASN, 16 Orang Dinonjobkan

Dari perdebatan itu, kemudian Leyasu menyetujui persatuan dengan Hideyoshi. Korban jiwa yang ditakutkan keduanya pun tak terjadi

Sebagai informasi, Toyotomi Hideyoshi adalah seorang samurai dan daimyo Jepang pada akhir periode Sengoku yang dianggap sebagai "Pemersatu Besar" kedua Jepang.

Hideyoshi bangkit dari latar belakang petani sebagai punggawa penguasa terkemuka Oda Nobunaga menjadi salah satu orang paling berkuasa di Jepang.

Baca Juga: Cara Cek Hasil SBMPTN 2021 Lengkap Link Utama dan 29 Link Mirror yang Diumumkan Hari Ini Senin 14 Juni 2021

Sementara itu, Tokugawa Leyasu adalah seorang daimyo dan shogun di Jepang. Pendiri Keshogunan Tokugawa yang memerintah Jepang sejak menaklukkan Ishida Mitsunari dalam pertempuran Sekigahara pada tahun 1600 hingga Restorasi Meiji pada tahun 1868.

Perbincangan Prabowo dan Deddy Corbuzier pun menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Bahkan hingga siang ini, Senin 14 Juni 2021 terpantau sudah 12 ribu tweet orang mengikuti trending tersebut.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah