Vaksin Nusantara Dihentikan, Azis Syamsuddin Desak BPOM Melanjutkan: Sayang Jika Gagasan Besar Gagal

- 25 Maret 2021, 11:01 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin tanggapi penghengtian vaksin Nusantara.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin tanggapi penghengtian vaksin Nusantara. /FB Azis Syamsuddin

SERANG NEWS – Penghentian penelitian Vaksin Nusantara mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. 

Penghentian vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dinilai Azis Syamsuddin cukup disayangkan. Apalagi Vaksin Nusantara sudah uji klinik tahap satu.

Azis Syamsuddin pun meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera mengeluarkan persetujuan proses uji klinis tahap dua terhadap Vaksin Nusantara.

"Sejak awal DPR mendukung Vaksin Nusantara. Ini kerja keras yang jelas tidak mudah. Memiliki kekuatan luhur untuk memulihkan kondisi bangsa dari wabah Covid-19. Para peneliti harapannya dapat terbuka atas kondisi yang terjadi," terang Azis Syamsuddin dalam siaran persnya, Kamis 25 Maret 2021).

Baca Juga: Sempat Heboh soal Kehalalan Vaksin AstraZeneca, Pemkot Tangerang Ikut Putusan Pemerintah dan MUI

Baca Juga: Tak Pernah Kekurangan Beras, Ini Rahasia Masyarakat Baduy Menjaga Sistem Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Azis juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendukung dan mempermudah proses uji klinis Vaksin Nusantara maupun vaksin buatan dalam negeri lainnya, mengingat persediaan vaksin Covid-19 yang tersertifikasi halal terbatas.

"Sangat disayangkan jika gagasan besar untuk bangsa ini gagal. DPR akan terus mendorong Pemerintah untuk mendukung pembiayaan penelitian vaksin Covid-19 dalam negeri, khususnya Vaksin Nusantara agar Indonesia dapat memproduksi vaksin sendiri sesuai dengan karakteristik orang Indonesia,  termasuk jaminan kehalalannya," jelas Azis.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga merespon adanya hasil survei nasional yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan persentase tertinggi warga yang menolak untuk divaksin Covid-19 cukup tinggi. Khususnya di DKI Jakarta.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x