Perkuat GNWU, Arief Rosyid Dorong Instrumen Social Finance pada Agenda Kesehatan Berkelanjutan

- 17 Februari 2021, 19:53 WIB
Komisaris BSI Muh. Arief Rosyid Hasan (pakai peci) saat berbincang dengan Dirut RS Mata Achmad Wardi, Moh Badrus Sholeh dan Manajer BSI Cabang Serang Imat Ni’matullah di Kota Serang, Banten, Rabu 17 Februari 2021.
Komisaris BSI Muh. Arief Rosyid Hasan (pakai peci) saat berbincang dengan Dirut RS Mata Achmad Wardi, Moh Badrus Sholeh dan Manajer BSI Cabang Serang Imat Ni’matullah di Kota Serang, Banten, Rabu 17 Februari 2021. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

SERANG NEWS – Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang dilaunching Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2021 dinilai menjadi salah satu terobosan melakukan pemerataan pembangunan.

Potensi dari GNWU harus ditangkap seluruh elemen bangsa sebagai kekuatan mendorong agenda percepatan pembangunan. Salah satunya dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

“Salah satu bukti riil bagaimana wakaf uang penuh kebermanfaatan untuk umat dan bangsa adalah pengurangan kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pembangunan manusia,” kata Komisaris Bank Syariah Indonesia Muh. Arief Rosyid Hasan saat melakukan kunjungan RS Sakit Mata Achmad Wardi Kota Serang, Banten, Rabu 17 Februari 2021.

Baca Juga: Milad HMI ke-74, Arief Rosyid: HMI Lahirkan Kader Umat dan Bangsa

Kepada Direktur RS Silaturrahim dengan Dirut RS Mata Achmad Wardi, Moh Badrus Sholeh, Arief menyatakan pentingnya pengelolaan dari GWNU untuk agenda pembangunan kesehatan.

“Dalam rencana disertasi, saya berupaya agar instrumen social finance lebih besar kontribusinya terhadap agenda kesehatan berkelanjutan. Semoga lancar dan penuh maslahat,” kata pendiri Islamick Youth Economic Forum (ISYEF) ini.

Arief menilai, terobosan GWNU sebagai pengelolaan wakaf yang modern harus direspon secara nyata dalam agenda kemajuan dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Baca Juga: Presiden Jokowi, Menkes dan Anies Baswedan Tinjau Langsung Vaksinasi Pedagang Pasar Tanah Abang

“Kalau potensi besar ini tidak kita respon akan sangat disayangkan. Tentu saja terobosan Pak Presiden ini harus ditangkap dan direaisasikan secara konkrit, salah satunya untuk pembangunan kesehatan masyarakat,” cetus pria yang juga menginisiasi sejumlah gerakan kolaborasi anak muda di Masjid hingga Lembaga Pemasyarakatan.

Selain berkunjung ke RS tersebut, Arief juga menyempatkan waktu mengunjungi kantor BSI Cabang Serang dan diterima langsung Manajer BSI Cabang Serang Imat Ni’matullah.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2013-2015 ini mengingatkan agar BSI terus melakukan inovasi dalam merespon kemajuan zaman. Khusunya generasi milenial di Indonesia yang menjadi aset masa depan.

Baca Juga: Bappeda Yakin Vaksinasi Covid-19 Bisa Menurunkan Angka Kemiskinan di Banten

Arief juga mengingatkan soal pentingnya meningkatkan pelayanan BSI sebagai bentuk pengabdian kepada umat.

“Saya sangat percaya bank syariah akan mendorong dunia perbankan jauh lebih modern dan berperan pada kebangkitan umat. Kami akan mendorong kemaslahatan yang berpusat pada kehidupan manusia,” katanya.

Diketahui GWNU diluncurkan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 25 Januari 2021. Jokowi menilai, GWNU sebagai jalan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air.

Salah satu langkah tersebut ialah melalui pengembangan dan pengelolaan lembaga keuangan syariah.

Baca Juga: Jadi Target Penangkapan, Pengedar Sabu Diringkus Satreskoba Polres Serang Kota 

“Salah satu langkah terobosan yang perlu kita pikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf. Potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang,” ujarnya.

Presiden Jokowi yang juga bertindak selaku Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menilai, potensi wakaf sangat besar. Berdasarkan data yang diterimanya, potensi aset wakaf per tahunnya mencapai Rp2.000 triliun. Di mana potensi dalam bentuk wakaf uang dapat menembus angka Rp188 triliun.

Hanya saja, potensi wakaf itu masih belum termanfaatkan dengan baik. Selain itu, pemanfaatan wakaf masih lebih banyak ditujukan di bidang sosial peribadatan seperti pembangunan masjid, madrasah, dan makam.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan Sengketa Pilkada Tangsel Muhamad-Sarah, Benyamin Pilar Siap Dilantik

Untuk itu, sebut Jokowi, GNWU menandai dimulainya transformasi pelaksanaan wakaf yang lebih luas dan modern.

“Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf. Tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah, tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” katanya.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah