SERANG NEWS- Presiden Jokowi dikabarkan telah mengumumkan secara langsung soal pencairan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Kamis 14 April 2022 lalu.
Jokowi melanjutkan kepastian pencairan THR tersebut berlaku untuk seluruh ASN, TNI, Polri, pensiunan hingga pejabat negara.
Pengumuman THR dan gaji ke-13 untuk ASN itu langsung menuai komentar dari pengamat politik, Rocky Gerung yang justru harap-harap cemas.
Menurut Rocky Gerung seharusnya Jokowi tidak perlu mengumumkan soal THR dan gaji ke-13 ASN.
Baca Juga: PDIP Diduga Sensi dengan Jokowi Lantaran Dirayu Partai Lain Soal Ini, Berikut Kata Fahri Hamzah
Lantaran tambah Rocky, THR dan tunjangan gaji ke-13 ASN adalah teknis dan sudah diatur dalam peraturan.
"Itu secara teknis sudah diatur, pasti ada gaji ke-13, ngapain dipamer-pamerin," ucap Rocky Gerung dikutip SerangNews.com dari Pikiran-Rakyat.com yang dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu 16 April 2022.
Pengamat politik yang juga lulusan UI itupun mengungkap kecemasan dan mengaikat apa yang dilakukan Jokowi dengan apa yang menimpa Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
"Dia baru lihat video Presiden Rajapaksa di Sri Lanka yang dituntut mundur oleh rakyatnya. Jadi kecemasan itu yang saya kira ada pada presiden," katanya.
Baca Juga: Geger, Media Internasional Soroti Proyek Jokowi Hingga Ancaman Kebangkrutan, Ini Kata Pengamat
Pasalnya lanjut Rocky, Indonesia saat ini memiliki problem struktural soal utang luar negeri yang menumpuk.
Oleh karena itu, kata Rocky banyak orang memandang Indonesia bisa bernasib sama seperti Sri Lanka.
"Orang tetap anggap Indonesia ini fragile atau rapuh, setiap saat bisa jadi Sri Lanka, yaitu gagal bayar utang," sambungnya.
Baca Juga: Rizal Ramli Bandingkan Logika Luhut dan Rocky Gerung soal Penundaan Pemilu 2024 dengan Cara Begini
Terakhir, Rocky menyebut istana tidak bisa menunjukan rasionalitas dari ekonomi.
"Kalau ada hal yang sudah pasti seperti gaji ke-13 masih dipromosikan, berati ada ketidakpercayaan diri pada Jokowi," tutupnya.***