Klaim Jokowi Uang RI di Luar Negeri Capai Rp11 Ribu Triliun, Said Didu: Segera Dibuka Buat Bayar Utang

7 April 2021, 19:10 WIB
Mantan Sekretaris BUMN M.Said Didu (kiri) dan Presiden Jokowi /Twitter/@msaid_didu @setkabgoid//

SERANG NEWS- Klaim Presiden Jokowi bahwa uang Indonesia di luar negeri mencapai Rp11 ribu triliun, saat acara sosialisasi program tax amnesty di Makassar, Sulawesi Selatan pada 25 November 2016 lalu direspon oleh Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu.

Dikutip SerangNews.com di akun Twitternya @msaid_didu pada Rabu 7 April 2021, pria yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah ini menyinggung keberadaan uang tersebut untuk menyelamatkan negara dari jeratan utang saat ini.

"Sudah 5 tahun tapi blm dibuka datanya.
Segeralah dibuka buat bayar utang," tulisnya singkat.

Baca Juga: Kapolri Larang Media Beritakan Citra Polisi Arogan, Said Didu: Arogansi Polisi yang Harusnya Dilarang

Baca Juga: Isu 62 Pejabat Tinggi BUMN Rangkap Jabatan Mencuat, Said Didu: Jangan Kalian Hancurkan Seperti Ini

Cuitan Said Didu langsung mendapat sejumlah komentar dari netizen. Salah satunya akun @krismansyach.

"Mungkin yang Rp11 ribu triliun itu maksudnya bukan Uang Kita, tp Hutang Kita dari luar negri," timpalnya.

Berikut pernyataan Presiden Jokowi terkait klaim tersebut yang juga diposting di akun Twitter @setkabgoid pada 26 November 2016 lalu.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi Aurel-Atta, Fahri Hamzah: Bukan Kondangan, Orang Persoalkan Keadilan

Di saat semua negara berebut uang masuk capital inflow dalam menghadapi tekanan ekonomi global, ternyata uang bangsa Indonesia yang berada di bawah bantal, di bawah kasur, dan yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali. Data yang ada di kementerian ada kurang lebih Rp11 ribu triliun.

"Datanya saya ada di kantong saya ada. Yang hadir di sini saya hapal satu, dua masih nyimpan di sana, masih. Wong namanya ada di kantong saya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di Hotel Clarion, Makassar, Sulsel, Jumat 25 November 2016 malam.

Terpisah, dikutip dari PikiranRakyat.com, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini memprediksi di akhir masa jabatan, Presiden Joko Widodo akan mewariskan utang hingga mencapai Rp10 ribu triliun.

Baca Juga: Tanggapi Ormas yang Bubarkan Pertunjukan Seni, Ferdinand Hutahaean: Hina Sekali Pelaku Ini

Besaran utang tersebut disebutkan berasal dari utang pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Alasan tersebut dibuat karena hingga Februari 2021 pemerintah telah mencatatkan utang sebesar Rp6.361 triliun.

Dan BUMN mencatatkan utang Rp2.140 triliun per kuartal III 2020 lalu. Sehingga, total utang Indonesia hingga sekarang adalah Rp8.501 triliun.***

 

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler