SERANG NEWS- Pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, bahwa wacana impor beras 1 juta ton beras, dilakukan untuk menjaga harga kestabilan pangan di tanah air. Termasukmelawan permainan harga oleh spekulan atau mafia beras, ditanggapi analisis kebijakan publik, Muhammad Said Didu
Mantan Sekretaris BUMN itu menyebut, alasan menjaga harga menjadi upaya pemerintah lebih memilih mengorbankan petani.
"Pernyataan Mendag bhw impor beras utk hadapi mafia. Yang impor mafia lain dan yg dikorbankan petani. Negara sudah kalah dg mafia beras ?" tulisnya yang dikutip SerangNews.com di akun Twitternya @msaid_didu pada Jumat 19 Maret 2021.
Baca Juga: Wacana Impor Beras, Rizal Ramli: Kalau Betul Pro Petani Hapus Sistem Kuota Impor, Ganti Sistem Tarif
Baca Juga: Singgung Moeldoko dan Prabowo Subianto, Said Didu: Berhentilah Menjual Nama Petani
Said Didu menambahkan, agar pemerintah mengungkap siapa yang bermain atas mahalnya harga beras saat ini di tanah air.
“Atau tunjukkan saja mafianya, kalau negara sudah tidak sanggup hadapi mafia, biar petani yang hadapi mereka,” celotehnya tajam.
Terpisah, dikutip dari Antara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Senin 15 Maret 2021 mengaku kesulitan menyalurkan beras yang ada di gudang apabila harus mengimpor lagi 1 juta ton sesuai direncanakan pemerintah.
Baca Juga: Polisi Bedah Forensik Potongan Kaki yang Ditemukan di Japos Pondok Aren Tangsel