SERANG NEWS – Presiden Jokowi ikut berkomentar perihal munculnya wacana masa jabatan presiden 3 Periode. Jokowi menolak usulan tersebut.
Sikap Jokowi diungkapkan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Melalui cuitan di media sosial Twitter pribadinya @fadjroel pada, Senin 15 Maret 2021, Fadjroel mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak setuju dengan usulan tersebut.
Baca Juga: Rapat Bersama DPR, Menkes Akui Baru Tahu Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa Akhir Mei 2021
Menurutnya, Jokowi tidak punya niatan untuk menjabat sebagai kepala negara selama 3 periode.
"Tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden 3 periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," tutur Jokowi melalui akun juru bicaranya itu.
Diakhir cuitan, Fadjroel mengunggah sebuah video jawaban Jokowi terkait isu tersebut.
Dalam video itu Presiden Jokowi kembali menegaskan, janganlah buat kegaduhan baru. Pemerintah saat ini tengah fokus mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Bikin Gaduh, Sikap Saya tak Berubah, Tidak Ada Niat Jadi Presiden 3 Periode
Sikap tegas Jokowi juga disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Melalui cuitan di media sosial Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Mahfud mengatakan bahwa tujuan reformasi adalah membatasi masa jabatan Presiden.
"Salah satu alasan penting, mengapa kita dulu membubarkan Orde Baru dan melakukan Reformasi 1998 adalah karena jabatan Presiden tidak dibatasi jumlah periodenya," ujar Mahfud MD, dikutip SerangNews.com.
Baca Juga: Konstitusi Partai Diinjak-injak, Bambang Widjojanto: Brutalitas Demokratik Terjadi di Era Jokowi
Menurut Mahfud, wacana masa jabatan Presiden tiga periode sengaja dimunculkan dengan tiga kemungkinan. Lantas, Mahfud merinci sejumlah kemungkinan isu jabatan Presiden 3 periode itu muncul.
“Tiga kemungkinan 1 ingin menjerumuskan; 2 ingin menampar muka Presiden;3 ingin mencari muka. Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 periode,” ujarnya.
Politisi partai PKS pun menolak wacana masa jabatan Presiden 3 periode. Menurutnya, wacana tersebut bertentangan dengan demokrasi di Indonesia.
"Terkait presiden tiga periode yang pertama ini berbahaya masyarakat dan kita semua wajib menjaga agar tidak ada gerakan ide gagasan presiden tiga periode. Karena ini bertentangan dengan reformasi dan dapat membuat demokrasi kita mati," sambung cuitannya.
Baca Juga: Gagal Raih Grammy Awards, Personel BTS Sampaikan Pesan Haru ke Fans
Meski begitu, Mardhani meminta agar Presiden Jokowi tetap harus berhati-hati terhadap sejumlah pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi. ***