Tirto Adhi Soerjo, Jejak Bapak Pers sekaligus Pahlawan Nasional

- 7 Desember 2020, 10:28 WIB
Tirto Adhi Soerjo
Tirto Adhi Soerjo /Dok. Pikiran Rakyat/

“Andil perjuangan jurnalistik Tirto kian meluas hingga mewujud menjadi wartawan pembela kaum tertidas. Perintis jurnalisme advokasi yang pertama-tama di Indonesia dengan menggunakan kuasa media sebagai senjata untuk memperjuangkan nasib rakyat, alias pengawal pikiran umum,” tulis Muhidin lebih lanjut.

Tirto memulai jalan jurnalismenya dengan mendirikan Soenda Berita (SB), yang diterbitkan pada 7 Februari 1903. SB didirikan dari hasil penjualan seluruh harta benda Tirto selama tinggal di Betawi (sekarang Jakarta).

Baca Juga: Senjata Pena Tirto Adhi Soerjo, Mas Marco Kartodikromo: Pengguncang Bumiputra Bangun Dari Tidurnya

“Kekurangannya (modal-red) ditutupi oleh Bupati Cianjur, RAA Prawiradireja,” tulis M Rodhi As’ad dalam buku Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Nasional.

Kantor redaksi SB dan percetakanya di Cianjur Jawa Barat. Terbitnya seminggu sekali.

Empat tahun berselang, Tirto mendirikan kembali surat kabar yang cakupannya lebih luas. Yakni, Medan Prijaji (MP) yang mulai terbit pertama pada Januari 1907. Lahirnya MP kemudian menjadi saluran Tirto dalam menyuarakan visi kebangsaan masa itu.

“Kaum kami sudah tidak seperti dulu (yang) hanya terdiri dari orang-orang kecil yang hina dina, tetapi keadaan kaum kami sudah jauh maju,” tulis Tirto pada MP yang memiliki visi, “Suara bagi sekalian Raja-raja, bangsawan, asali dan pikiran,  priayi dan saudagar bumiputra dan officier-officier serta saudagar-saudagar dari bangsa terperintah lainnya yang dipersamakan dengan anak negeri di seluruh Hindia Olanda.

Baca Juga: Sejarah Oeridab, Uang Banten di Masa Darurat Pemerintahan Indonesia (2) Desain Jenis Pecahan Uang

Tirto juga tercatat mendirikan media dengan nama Soeloh Keadilan (1907) yang menjadi media penyuluh bidang hukum dan pemerintah. Selain juga Poetri Hindia (1908) yang menjadi surat kabar perempuan pertama masa itu.

Atas jasanya, pada 10 November 2006 mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Jasa Kehormatan Maha Putra Adipratama masa pemerintahan Presiden Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah