5 Cara Mengatasi Overthinking, Simak Penjelasan Konsep dari Sudut Pandang Stoisisme

- 20 Juni 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi 5 cara mengatasi overthinking, simak penjelasan konsep dari sudut pandang stoisisme.
Ilustrasi 5 cara mengatasi overthinking, simak penjelasan konsep dari sudut pandang stoisisme. /Pexels/energetic/

SERANG NEWS – Overthingking adalah istilah yang biasa disebut saat seseorang berada pada keadaan dimana berpikir terlalu banyak hal dan berlebihan.

Ketika seseorang mengalami overthinking atau biasa disebut sebagai overthinker, tentu hal ini dapat menghambat penyelesaian masalah, oleh karena itu penting mengetahui tentang kondisi tersebut agar kita lebih sadar akan kondisi diri.

Gejala overthinking perlu diatasi dengan langkah yang tepat agar tidak berlanjut.
Gejala overthinking bisa diatasi melalusi konsep Sudut Pandang Stoisisme.

Baca Juga: 5 Tips Ini dapat Membantu Kamu mengurangi Resiko saat Berenang, Simak Ulasannya

Apa itu sudut pandang stoisisme?

Stoisisme merupakan sebuah paham filsafat yang berisi tentang bagaimana kita bisa menjalani hidup dengan menerima segala kondisi diri yang dilandasi dengan reflektifitas berbasis nalar manusia.

Aliran filsafat ini akan mengajarkan kita untuk bisa melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda. Sehingga, apa yang nampak bagi orang lain belum tentu sesuai dengan apa yang ditangkap oleh kita.

Jadi konsep sudut pandang stoisisme ini juga akan mengajarkan kamu untuk bisa mengatasi overthinking dengan pembentukan sudut pandang yang berbeda.

Baca Juga: Fatal, Ini Gaya Hidup Tidak Sehat yang Anak Muda Jaman Now, Anda Termasuk?

Berikut 5 Konsep cara atasi overthinking dengan konsep sudut pandnag Stoisisme:

1. Dikotomi Kendali

Langkah pertama ini memberitahu bahwa kamu perlu menyadari bahwa tidak semua hal berada di bawah kendalimu.

Jadi kamu perlu membiasakan diri untuk selalu bertanya pada diri sendiri di saat overthinking dan cemas melanda: "Apa hal ini ada di bawah kendalimu?"

Hal ini juga berguna untuk mengenal diri sendiri dan tidak memaksakan diri pada situasi yang berada dinluar kemampuan.

Baca Juga: Ingin Hidup Sehat, Berhenti Konsumsi Gula Pasir Sekarang Juga, Ini Dampaknya Kata dr Zaidul Akbar

Analisa situasi yang tengah kamu hadapi. Bila jawaban berkata iya maka kamu perlu pikirkan langkah apa yang perlu dilakukan.

Jika tidak maka kamu bisa mengambil pilihan untuk meninggalkan hal tersebut dan memilih hal lain yang mampu kamu atasi.

2. Amor Fati

Amor Fati berasal dari bahasa latin yang berarti mencintai takdir, hal ini memberi pengertian lain yaitu bukan hanya sekedar menerima takdir tetapi lebih dari menerima.

Sadari bahwa hidup yang kamu jalani juga telah diatur sesuai rangkaian peristiwa dan hukum alam atau biasa juga disebut takdir.

Baca Juga: Kenali Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Justin Bieber Alami Lumpuh di Sebagian Wajah

Kurangi perasaan atau pikiran untuk berandai-andai atau pun kebiasaan mengatakan 'seandainya' saat suatu hal atau peristiwa telah terjadi dinluar kendali kamu.

3. Memento Mori

Konsep ini memberi pengertian lebih dalam bahwa kamu perlu sadar bahwa semua orang akan mati.

Dan kematian itu tidak pernah berada di bawah kendali manusia. Oleh karena itu, kamu dituntut untuk memanfaatkan waktu hanya untuk melakukan hal-hal yang berada di bawah kendali dirimu dan mampu kamu atasi dengan baik.

Kematian dipastikan akan datang, jadi kamu hanya perlu lakukan semua hal yang bisa dilakukan sebelum itu.

Baca Juga: 8 Mentalitas yang Harus Dimiliki Seorang Pengusaha, Nomer 2 dan 4 Paling Penting Bagi yang Memulai Bisnis

Inti dari konsep latihan ini adalah untuk menciptakan prioritas dan makna serta syukur di dalam kehidupan yang fana.

4. Kendalikan Pikiran

Pada konsep ini memberitahu kamu untuk coba menyadari bahwa kecemasan dan overthinking, semuanya berasal dari presepsi, anggapan dan pertimbangan dalam diri sendiri.

Karena sebenarnya segala peristiwa yang terjadi bersifat netral (tidak baik/tidak buruk), baik-buruknya sesuatu itu berasal dari pikiran dan presepsi diri sendiri.

5. Mengasah Kebajikan

Mulailah untuk memelihara diri sendiri untuk menjauh dari overthinking yang menimbulkan rasa cemas berlebih.

Ada baiknya kamu mengasah diri untuk lebih banyak melakukan kebajikan yang baik untuk perkembangan sosial, ketenangan hati dan kesehatan mental.

Mulailah untuk hidup dengan mengasah empat kebajikan utama seperti: Kebijaksanaan (wisdom), Keadilan (justice), Keberanian (courage) dan Menahan diri (temperance).

Dengan mengikuti konsep sudut pandang stoitisme di atas maka kamu bisa langsung mulai belajar untuk mengatasi perasaan overthinking dengan diri sendiri.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x