Perubahan Iklim sampai Penyelamatan Nyawa Akibat Covid-19 Jadi Pembicaraan Pemimpin Dunia di KTT G20

- 22 November 2020, 11:36 WIB
Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. /Biro Pers Setpres/Lukas

Baca Juga: Amerika Dibawah Kepemimpinan Joe Biden, Zulhas: Mudah-mudahan Bisa Mengakhiri Islamophobia

"Pada waktu yang sama, kita harus bersiap secara lebih baik untuk pandemi lain yang bisa terjadi di masa mendatang," kata Raja Salman menambahkan.

Per 21 November 2020 pukul 15.28 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di seluruh dunia mencapai hampir 57 juta, dengan 1,3 juta lebih kasus kematian akibat penyakit infeksi tersebut, menurut data realtime Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi bahasan sejumlah kelompok negara regional maupun internasional, tidak terkecuali kelompok negara dengan ekonomi terbesar dunia ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kolaborasi Penguatan Produksi Vaksin Covid-19 dan Pemulihanan Ekonomi di ASEAN

Maret tahun ini, ketika kasus infeksi Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia, G20 menggelar KTT Luar Biasa yang memunculkan komitmen negara anggota untuk memobilisasi sumber daya, antara lain dengan menjanjikan bantuan global senilai 21 miliar dolar AS (sekitar Rp298,5 triliun).

Di luar perkara pandemi, Raja Salam juga mengangkat isu pentingnya negara-negara G20 untuk terus menjalankan fondasi dasar mewujudkan pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif.

"Kita perlu meningkatkan akses kesempatan bagi semua orang, khususnya perempuan dan anak muda, untuk meningkatkan peran mereka di dalam masyarakat dan pasar tenaga kerja melalui pendidikan, pelatihan, serta penciptaan lapangan kerja," ujar Raja Salman.

Baca Juga: Presiden Iran Bergerak Cepat Kontak Joe Biden Bahas Kesepakatan Nuklir yang Memanas di Masa Trump

"Kita juga perlu menciptakan kondisi untuk perekonomian yang lebih berkelanjutan. Maka itulah, kami mengadvokasikan Ekonomi Karbon Sirkular sebagai sebuah pendekatan efektif untuk mencapai tujuan iklim kita serta memastikan sistem energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan terjangkau," sambung Raja Salman.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah