Polemik Penindakan Kerumunan Massa, Azis Syamsuddin: Tak Perlu Berdebat yang Salah untuk Pembenaran

- 19 November 2020, 18:10 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. /Tim Humas Azis Syamsuddin

SERANG NEWS - Buntut pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas kerumunan massa di acara Habib Rizeq terus menuai pro kontra di publik.

Narasi ketidakadilan atas pelanggaran protokol kesehatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah tempat pun menjadi trending di media sosial.

Bahkan tak sedikit yang membandingkan tokoh satu, dengan tokoh lainnya dalam sisi pelanggaran, terus menjadi pembahasan yang tak kunjung usai.

Sementara, Kapolri Jenderal Idham Azis telah mengeluarkan surat telegram dengan narasi yang tegas untuk meredam sebaran Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur per 19 November

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin memandang perdebatan itu akan terus terjadi, jika tak ada kesadaran dalam diri. Seberat atau seringan apa pun sanksi hukum, akan mendapat perlawanan jika, hanya didasari oleh kebencian.

"Membangun kesadaran diri itu yang utama. Dan itu pula yang paling sulit. Tak perlu diperdebatkan hal yang salah, untuk mencari pembenaran," terang Azis Syamsuddin melalui keterangan pers yang diterima Serangnews.com, Kamis 19 November 2020.

Melawan arus tatanan protokol kesehatan, hingga upaya mengangkangi aturan hukum yang muncul belakangan ini, dikhawatirkan menjadi tradisi.

Baca Juga: Peluang Capres 2024, Ridwan Kamil: 2024 Masih Bisa Dibicarakan Sesuai Waktunya

Padahal, benang merahnya jelas, bangsa Indonesia tengah berjuang melawan sebaran Covid-19 dengan menanamkan pola hidup baru.

Bagi Azis Syamsuddin, kebiasaan buruk yang terus dipertontonkan, tak akan pula berimpilikasi positif. Baik pribadi maupun golongan.

"Ini tidak baik untuk kita dan generasi bangsa. Saya memahami apa yang dirasakan itu. Apa pun bentuknya, deskripsi ketidakadilan, tidak akan pula memuaskan satu pihak, dan memojokan pihak lain," ucap Azis.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Pastikan Vaksin Covid-19 Berlabel Halal Dari MUI Sebelum Disuntikan ke Masyarakat

"Ini akan jadi kebiasaan yang buruk untuk bangsa ini. Lalu apa manfaatnya jika ini terus dikembangkan," timpal politisi Partai Golkar itu.

Azis Syamsuddin berharap para pejabat publik mampu membuka diri. Berkomunikasi dengan baik dan tidak saling menyalahkan.

"Pekerjaan rumah paling utama saat ini adalah berkonsentrasi menghadapi pandemik Covid-19. Sebagai wakil rayat, tentu berharap, ruang komunikasi terus berjalan. Bangunlah kesadaran diri, agar kerekatan bangsa tetap terjaga," pungkas Azis.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah