Selama Pandemi Covid-19, Limbah Medis Meningkat Hingga 60 Persen

- 13 November 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi alat medis
Ilustrasi alat medis /Pixabay/

SERANGNEWS.COM - Limbah medis mengalami peningkatan sepanjang pandemi Covid-19. Peningkatan bisa mencapai 30-50 persen.

Bahkan, sampai dengan 15 Oktober 2020, tercatat total limbah infeksius mencapai 1.662,75 ton.

"Terjadi kenaikan volume limbah medis antara 30 sampai 50 persen. Berdasarkan laporan dari 34 provinsi di Indonesia, sampai 15 Oktober 2020, tercatat ada 1.662,75 ton limbah Covid-19," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati dikutip Serangnews.com dari Antara, Jumat 13 November 2020.

Baca Juga: Supaya Silaturahim Lebih Sempurna, Ini 9 Adab Bertamu Dalam Islam

Limbah medis Covid-19 masuk dalam kategori infeksius dan bisa menjadi mata rantai penularan penyakit tersebut. Sehingga, penanganannya harus lebih serius.

Pengelolaan limbah B3 itu hatus spesifik dan tercatat dari pembuatan sampai akhirnya dimusnahkan.

Baca Juga: Pemuda ini Viral Usai Dapat iPhone Hanya Rp111.000 yang Diduga Pakai Akun Bot

KLHK sendiri, telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri LHK tentang Pengelolaan Limbah Infeksius dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid-19 sejak awal kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia pada Maret 2020.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr Kirana Pritasari menyatakan dukungan dari semua sektor diperlukan dalam penanganan limbah medis, sebab saat peningkatan limbah medis secara signifikan akibat pandemi menimbulkan tantangan dalam penanganannya.

Baca Juga: Komisi III DPR RI, Aturan Minuman Beralkohol Dalam Bentuk UU Masih Belum Perlu 

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah