Kader Perempuan Partai NasDem Dorong Polisi Usut Pelecehan Seksual terhadap Saraswati

- 29 Oktober 2020, 21:52 WIB
Anggota DPRD Banten Fraksi NasDem Ria Mahdia Fitri
Anggota DPRD Banten Fraksi NasDem Ria Mahdia Fitri /Serang News

SERANGNEWS.COM – Serangan pelecehan seksual kepada Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Sarawati Djojohadikusuma dinilai menciderai demokrasi dan martabat kaum perempuan.

Politisi Perempuan NasDem Banten Ria Mahdia Fitri mendorong agar aparat kepolisian menyelidikinya. “Saya kira ini bukan soal politik semata, tapi sudah menyangkut harga diri kita semua sebagai anak bangsa. Khususnya bagi kaum perempuan,” kata Ria kepada Serangnews.pikiran-rakyat.com, Kamis 29 Oktober 2020.

Serangan seperti itu sangat menciderai prinsip-prinsip demokrasi. “Masyarakat Tangsel sudah sangat cerdas, tidak akan terpengaruh dengan isu-isu murahan seperti ini. tapi secara hukum harus tetap diproses,” ujar Anggota DPRD Provinsi Banten ini.

Baca Juga: Sambut Menlu AS, Presiden Jokowi Inginkan Amerika sebagai True Friend of Indonesia

Politisi perempuan muda ini mengaku mendapat masukan dari konsituennya, khususnya para Ibu-ibu agar kasus pelecehan seksual yang menimpa Saraswati dibawa ke ranah hukum.

Terlebih, itu sangat melukai perasaan kaum perempuan dan sangat tidak bermartabat. “Apa yang bersangkutan tidak mempunyai seorang ibu? Sehingga yang dilakukannya sangat merendahkan martabat kaum perempuan,” cetus Ria.

“Maka saya sangat ndukung langkah Saraswati untuk melaporkan kasus ini keranah hukum. Dan Saya akan kawal kasus ini sampai tuntas," tambah politisi yang sedang menyelesaikan magisternya ini.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi Ingatakan Protokol Kesehatan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Baca Juga: Pertanyakan Sumbangsih Generasi Milenial, Megawati: Masa Cuma Demo Saja?

Seperti diketahui, serangan terhadap Saraswati dilakukan melalui akun Facebook bernama Bang Djoel yang memposting ke Grup Tangsel Rumah dan Kota Kita.

Postingan itu menyasar ke pelecehan secara fisik dengan tulisan, “Yang mau coblos udelnya silahkan... Udel dah diumbar.. pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin tangsel??” Tulisan juga menyertakan foto Saraswati yang terlihat perutnya sedang membesar.

Serangan tersebut bukan kali pertamanya dialami oleh Saraswati selama proses Pilkada Tangsel 2020.

Baca Juga: Kecam Keras Presiden Prancis , Yandri Susanto: Apa Demo Dulu, Baru Dubes Prancis Minta Maaf?

Ria menilai Pilkada Tangsel semestinya menjadi arena masing-masing kandidat menyuguhkan tawaran visi misinya untuk lima tahun kedepan. Jangan sampai masyarakat dipertontonkan dengan perilaku politik yang menyebabkan antipasti. “Jangan sampai hal-hal seperti ini (serangan dengan pelecehan seksual-red) membuat trust publik menurun,” ucapnya.

Sementara itu, Saraswati menyatakan serangan yang menimpa dirinya sebagai pelecehan seksual. Dirinya sedang melakukan langkah hukum kepada yang bersangkutan. "Intinya bahwa, pelecehan seksual tidak bisa ditorelir dan kami sedang mempertimbangkan langkah hukum, kemungkinan besar akan dilaporkan (ke polisi)," kata Saras. ***

Baca Juga: KPU Kabupaten Serang Siapkan Skema Bagi Pemilih yang Positif Covid-19 di Pilkada 2020

Baca Juga: Hari Maulid Nabi, Presiden Jokowi: Keteladanan Nabi Muhammad Menuntun Indonesia Maju

 

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah