Aturan Baru Masuk TNI: Tes Akademik-Renang Dihapus, Anak Keturunan PKI Boleh Daftar, Alasannya di Luar Dugaan

- 31 Maret 2022, 08:15 WIB
Keturunan PKI Boleh Jadi TNI, Panglima Andika: Kalau Kita Melarang Pastikan Punya Dasar Hukum
Keturunan PKI Boleh Jadi TNI, Panglima Andika: Kalau Kita Melarang Pastikan Punya Dasar Hukum /YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa

SERANG NEWS – Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa merilis sejumlah aturan baru yang terkait seleksi penerimaan calon prajurit TNI.

Aturan baru tersebut seperti menghapus aturan tes akademik dan tes renang. Selain itu juga Andika Perkasa memperbolehkan anak keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) daftar ikut seleksi TNI.

Hal tersebut dilihat dari unggahan di kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa. Momen itu direkam dalam rapat penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022.

Apa alasan Jenderal TNI Andika Perkasa?

 “Yang dilarang itu PKI, yang kedua ajaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Itu yang tertulis,” kata Andika menyampaikan isi Ketetapan (TAP) MPRS XXV/1966 sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara.

Baca Juga: TNI AL Berduka, Dua Prajurit Gugur usai Diserbu Pasukan KKB Pimpinan Egianus Kagoya

Oleh karena itu, Panglima meminta jajarannya panitia seleksi penerimaan Prajurit TNI 2022 menghapus pertanyaan yang menanyakan hubungan kekerabatan calon prajurit dengan PKI.

“Jangan kita mengada-ada. Saya orang yang patuh peraturan perundang-undangan. Ingat ini. Kita melarang pastikan kita punya dasar hukum,” kata Andika ke jajarannya.

“Zaman saya tidak ada lagi (larangan terkait) keturunan. Tidak, karena saya menggunakan dasar hukum,” tegas Andika Perkasa.

Tes Renang dan Tes Akademik Dihapus

Selain memperbolehkan anak keturunan PKI daftar TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa juga merilis aturan baru yang berhubungan dengan syarat masuk TNI.

Dalam aturan dan syarat masuk TNI, Andika Perkasa meminta Panitia Seleksi tidak lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dalam tahapan tes kesamaptaan, karena itu telah ada di pemeriksaan kesehatan.

“Yang pemeriksaan postur tubuh bukannya sudah ada di kesehatan? Kita jangan menduplikasi padahal kita bukan orang kesehatan,” kata Panglima.

Dengan demikian, tes kesamaptaan tidak perlu lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dan ujian renang, karena tidak semua calon prajurit memiliki akses ke kolam renang atau tempat untuk belajar berenang.

“Tidak fair (jika ada ujian berenang),” ujar Jenderal Andika.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah TNI Turun Tangan Membantu Tentara Ukraina Melawan Rusia, Ini Fakta Sebenarnya

Kemudian, Panglima juga meminta Panitia Seleksi mengambil skor akademik dari transkrip nilai ijazah calon prajurit. Dengan demikian, ia meminta tes akademik pun dihapus dari tahapan seleksi.

“Menurut saya tes akademik ini tinggal ambil saja IPK (indeks prestasi kumulatif) dan transkripnya, karena bagi saya yang lebih penting ijazahnya saja. Tidak usah lagi ada tes akademik,” kata dia.

Di penghujung rapat, Panglima meminta jajarannya memperbaiki mekanisme seleksi sebagaimana instruksi yang telah diberikan.

Berbagai perbaikan dan perubahan itu, menurut Panglima, merupakan cara menjadikan tahapan seleksi Prajurit TNI 2022 berjalan lebih efektif, efisien, dan berkeadilan.

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah