3 Strategi Lintasarta Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital dari Desa hingga IKN Nusantara

- 30 Maret 2022, 15:12 WIB
Lintasarta berkontribusi memaksimalkan potensi ekonomi digital di Indonesia.
Lintasarta berkontribusi memaksimalkan potensi ekonomi digital di Indonesia. /Foto Dok. Lintasarta/

SERANG NEWS - Lintasarta membangun negeri dengan memaksimalkan potensi ekonomi digital di daerah maupun pusat.

Sebagai perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Lintasarta berkomitmen menghadirkan layanan komunikasi data, informasi bisnis, internet, hingga solusi industri yang andal sampai ke daerah terpencil di Indonesia.

Tidak hanya melalui produk-produk yang dimiliki, Lintasarta juga turut membantu pembangunan infrastruktur digital bersama dengan pemerintah.

Selain pembangunan infrastruktur digital, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah-daerah juga menjadi perhatian Lintasarta.

Baca Juga: Berupaya Meningkatkan Akses Digital di Daerah 3T, Lintasarta Bangun 1.795 BTS di Papua dan Papua Barat

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana menyebut potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.

Proyeksi potensi ekonomi digital Indonesia juga akan terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya.

Akumulasi nilai transaksi daring atau gross merchandise value (GMV) online di Indonesia selama 2021 mencapai 70 miliar dolar AS.

Baca Juga: Gerilya Lintasarta dalam Upaya Digitalisasi Desa

Sedangkan negara-negara lain di Asia tenggara seperti Malaysia hanya mencapai 21 miliar dolar AS di 2021, Filipina 40 miliar dolar AS, SIngapura 27 miliar dolar AS, Thailand 56 miliar dolar AS, dan Vietnam 57 miliar dolar AS.

Heru menerangkan, e-commerce menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital Indonesia, yaitu senilai 53 miliar dolar AS.

Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 52 persen pada 2021 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai 35 miliar dolar AS.

Baca Juga: Terobosan Baru Generasi Milenial di Era Digital, Masjid sebagai Media Berita: Satu Masjid Satu Konten

Proyeksi pertumbuhan ekonomi digital ini tentunya tidak akan terwujud jika masih banyak daerah-daerah yang tidak tersentuh akses digital terutama internet.

Lintasarta yang telah berkiprah di dunia TIK tentunya menyadari hal ini. Oleh karenanya, perusahaan TIK ini berupaya untuk meningkatkan pemerataan akses digital di Indonesia.

Melansir pernyataan resmi Lintasarta, berikut bukti komitmen Lintasarta dalam upaya memaksimalkan potensi ekonomi digital di Indonesia.

  1. Digischool 2020-2021

Pada 2021, Lintasarta berkolaborasi dengan Decoding menggelar Lintasarta Digischool 2021. Total 17.216 pendaftar mengikuti program beasiswa Lintasarta Digischool 2021.

Jumlah itu melebihi target awal yang hanya 3.300 penerima beasiswa kelas pemula dengan peminatan atau modul Machine Learning dan Back-End Developer.

Baca Juga: 5 STB TV Digital Murah dan Sudah Tersertifikasi Kominfo, Nonton TV Tanpa Gangguan

  1. Lintasarta CIR, WIR & EIR

Dalam operasionalnya, Lintasarta membagi zona geografi Indonesia menjadi tiga, yaitu bagian tengah, barat, dan timur.

  • Central Indonesia Regional (CIR)/wilayah Indonesia tengah

Salah satu bentuk dukungan Lintasarta di Indonesia bagian tengah adalah dengan memberikan dukungan penuh terhadap program Pemprov Jawa Barat dalam mengatasi kesenjangan arus informasi digital melalui Program Desa Digital.

Dalam program ini, Lintasarta memfasilitasi penyediaan infrastruktur dan jaringan internet  yang tersebar di lebih dari 140 desa yang tersebar di 15 kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Alasan Banten Masukan Tanah Baduy dan Surosowan serta Air Tirtayasa di Prosesi Kendi IKN Nusantara

Tidak terbatas pada penyediaan infrastruktur, Lintasarta juga menginisiasi kegiatan pelatihan kepada kader TIK di desa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Lintasarta Mengajar yang telah dilaksanakan pada tahun 2021.

Pelatihan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat desa agar dapat mandiri dalam menjaga, mengelola, dan memanfaatkan infrastruktur jaringan internet yang sudah ada.

  • West Indonesia Regional (WIR)/wilayah Indonesia Barat

Di wilayah WIR, Lintasarta telah melakukan perluasan coverage fiber optic, memperbesar kapasitas backbone dan pembaruan point of presence.

Baca Juga: Catat! 40 Persen Dana Desa Tahun 2022 untuk Bansos BLT, Ini Patokan Penggunaannya

Lintasarta juga membangun infrastruktur fiber optic lebih dari 1.274 kilometer yang tersebar dan membentang di 58 kota di wilayah WIR.

  • East Indonesia Regional (EIR)/wilayah Indonesia Timur

Wilayah EIR mencakup Surabaya, Sulawesi, Bali, Papua, Makassar, Denpasar, Maluku, Nusa Tenggara, dan wilayah Jawa Timur lainnya.

Lintasarta bersama dengan konsorsium Huawei dan SEI ditugaskan merealisasikan pembangunan 1.795 Base Transceiver Station (BTS) di area Papua Barat dan Papua (Bagian Tengah & Barat).

Pembangunan BTS ini dilakukan secara bertahap pada 2021 dan 2022. Khusus wilayah Papua Barat, lokasi pembangunan BTS 4G tersebar di tujuh kabupaten, antara lain Maybrat, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.

  1. Peran Lintasarta dalam pembangunan IKN Nusantara

Lintasarta sudah berpengalaman dalam bidang teknologi selama 34 tahun, dan merupakan mitra terbaik pemerintah dalam mewujudkan konsep Smart City di daerah-daerah di Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan pemerintah akan melibatkan Lintasarta dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Apalagi, IKN Nusantara telah dikonfirmasi akan menerapkan konsep Smart City yang menjadi salah satu spesialisasi Lintasarta.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA Lintasarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah