Barang yang dibeli dari luar negeri ini disebut karena tidak tersedia di Indonesia, seperti baju untuk tim penjinak bom (jibom) yang memerlukan keamanan berstandar tinggi.
Dedi mengatakan perlengkapan jibom itu digunakan untuk Gegana yang ada di Mabes Polri dan 34 polda setiap provinsi.
"Masih ada yang dibeli di luar negeri hanya 2 persen yang belum diproduksi di dalam negeri, yaitu peralatan jibom," ungkapnya dikutip SerangNews.com dari ANTARA.
Baca Juga: 5 Warga Lombok Tengah Tersengat Listrik hingga Sebabkan 1 Orang Tewas, Begini Kata Polisi
Selain jibom, Dedi menyebut masih ada juga yang perlu dibeli dari luar negeri seperti Unit KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif) yang memerlukan standar serupa. Sebab, perlengkapan tersebut memerlukan ketahanan radiasi yang mumpuni.
"Baju-baju yang tahan radiasi itu yang memproduksi orang-orang atau negara-negara yang pernah berurusan dengan radiasi nuklir karena ini menyangkut keselamatan tinggi anggota," ucap Dedi, dikutip dari laman resmi Humas Polri.
Sebelumnya Jokowi geram usai mengetahui banyak Kementerian, Instansi hingga BUMN, termasuk Polri yang masih hobi menggunakan produk impor.
Jokowi mengkritik Polri yang masih membeli seragam dan sepatu impor, padahal keduanya bisa diproduksi di dalam negeri.
"Ini kita bisa produksi di mana-mana bisa, jangan diteruskan," ujar Jokowi saat acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia pada Jumat, 25 Maret 2022.***