Jenderal Dudung Blak-blakkan Alasan Copot Baliho Habib Rizieq Sihab hingga Bela Jokowi: Mendidih Saya, Panas

- 30 November 2021, 14:59 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman /ANTARA/Dhemas Reviyanto

SERANG NEWS – KSAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya blak-blakan soal aksinya mencopot Baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) dan meminta agar organisasi FPI dibubarkan saat masih menjabat Pangdam Jaya.

Dudung Abdurachman merupakan salah satu pihak yang diduga terlibat dalam aksi penurunan sejumlah baliho Habib Rizieq oleh TNI pada tahun 2020 lalu.

Sejumlah baliho penyambutan Habib Rizieq tersebut diturunkan karena dianggap tidak berizin, sehingga diturunkan oleh petugas gabungan, yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP.

Kini dengan jabatan baru sebagai Kelapa Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung menjelaskan alasannya hingga dapat julukan ‘Dudung Jenderal Baliho’.

"Kan kemarin saya masuk ke Kodam Jaya itu, saya lihat ko bergelimpangan. Udah gitu nada-nadanya kok seruan-seruan jihad, revolusi akhlak lah, udah baliho juga ada yang disembah-sembah. Saya pelajari, apa ini?," kata Dudung Abdurachman seperti dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 30 November 2021.

Baca Juga: Kilas Balik KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Daftar TNI: Kue Dagangan Klepon Ditendang Tamtama

Dudung menilai terdapat beberapa pihak yang mencoba menggunakan dalil agama untuk kepentingan pribadi dan politik.

Dudung Abdurachman kemudian menonton video Habib Rizieq Shihab dan mengetahui lebih jauh siapa Habib Rizieq Shihab dan organisasi FPI.

Dengan nada tinggi Dudung Abdurachman mengaku kesal seolah mendidih darahnya.

Perasaan tersebut muncul setelah Dudung Abdurachman menonton video Habib Rizieq Shihab yang menyebut presiden Jokowi dengan kata-kata yang tidak pantas.

"Kemudian saya pelajari video-video yang sebelumnya, yang dilakukan Rizieq Shihab itu, saya lihat itu beraninya sekali mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus sebagai warga negara, mengganti nama presiden kita dengan tidak benar," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Sederet Kontroversi Jenderal Dudung Abdurachman: Karier Nanjak era Jokowi, Pernah Perintahkan Copot Baliho FPI

Dudung juga menyinggung aksi kelompok yang menggelar kegiatan dengan membawa dalil agama serta menyuarakan ajakan jihad melalui baliho yang tersebar di setiap sudut Ibu Kota Jakarta.

"Mendidih darah saya tuh kalau gitu tuh, panas sudah. Akhirnya polisi, Kapolda waktu itu, saya dengan Pol PP, polisi dulu memang kan kita sesuai prosedur. Kapolda juga menyampaikan ke gubernur bahwa ya memang sudah meresahkan," tutur Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Elit PDIP ‘Turun Gunung’ Perintahkan Anak Presiden Jokowi Pasang Baliho Puan Maharani di Solo

Ia pun mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sudah diatur dengan hukum.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu jelas aturannya. Ada bayar pajak dan tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri," kata Dudung Abdurachman. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah