Salah Urus Negara, Militer Kudeta Guinea Bubarkan Konstitusi dan Tangkap Presiden Alpha Conde

- 6 September 2021, 16:52 WIB
Salah Urus Negara, Militer Kudeta Guinea Bubarkan Konstitusi dan Tangkap Presiden Alpha Conde
Salah Urus Negara, Militer Kudeta Guinea Bubarkan Konstitusi dan Tangkap Presiden Alpha Conde /Tangkapan layar/@aljazeera/

SERANG NEWS- Pasukan militer khusus Guinea berhasil merebut kekuasaan lewat kudeta, menangkap Presiden dan membubarkan konstitusi.

Tak hanya itu, militer juga memberlakukan jam malam yang tidak terbatas di negara miskin di wilayah Afrika barat itu.

"Kami telah memutuskan, setelah mengambil presiden, untuk membubarkan konstitusi," kata seorang perwira berseragam yang diapit oleh tentara membawa senapan serbu dalam sebuah video seperti dilansir dari AFP, dikutip SerangNews.com pada Senin 6 September 2021.

Baca Juga: Nekat Ubah Undang-undang Masa Jabatan Menjadi 3 Periode, Presiden Dikudeta Pasukan Militer

Militer juga mengatakan perbatasan darat dan udara Guinea telah ditutup dan pemerintah dibubarkan.

"Jam malam sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujar pihak militer sambil mengatakan akan mengadakan pertemuan menteri kabinet Alpha Conde pada Senin siang.

Bagi menteri kabinet yang menolak untuk hadir akan dianggap sebagai pemberontakan.

Begitu juga gubernur dan pejabat tinggi lainnya untuk sementara akan digantikan militer.

Baca Juga: Muncul Gerakan Jokowi End Game, Peramal Denny Darko Bocorkan Rencana Kudeta: Indonesia Mesra Dengan China

Sedangkan, Kepala pasukan khusus militer Guinea, Letnan Kolonel Mamady Doumbouya, yang muncul di televisi publik dengan mengenakan bendera nasional mengatakan salah urus pemerintah memicu kudeta.

"Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang, kami akan mempercayakan politik kepada rakyat," kata Doumbouya.

"Guinea itu cantik. Kita tidak perlu memperkosa Guinea lagi, kita hanya perlu bercinta dengannya," tambahnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk kudeta yanb dilakukan militer di negara itu.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Dikecam Dunia, 38 Orang Dikabarkan Meninggal Sejak Terjadinya Konflik

Kutukan itu dia sampaikan dalam cuitannya di Twitter dan menyerukan pembebasan Alpha Conde.

Kutukan yang sama juga disampaikan Ketua Uni Afrika, Presiden DR Kongo Felix Tshisekedi, dan kepala badan eksekutifnya, mantan perdana menteri Chad Moussa Faki Mahamat, yang menyerukan pembebasan segera Alpha Conde.

Berita kudeta memicu perayaan rakyat di beberapa bagian ibu kota, di mana ratusan orang bertepuk tangan untuk para tentara.

"Kami bangga dengan pasukan khusus. Kematian bagi para penyiksa dan pembunuh masa muda kita," kata seorang demonstran yang meminta namanya tidak disebutkan.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah