Salah satu ciri masyarakat Baha'i di seluruh dunia adalah keanekaragaman anggotanya.
Aama ini merangkul orang-orang yang berasar dari ras, suku, bangsa, profesi yang berbeda.
Umat Baha’í di seluruh dunia mengamalkan ajaran-ajaran Baha'u’llah melalui pengabdian secara individu, keluarga, serta masyarakat, dalam upaya untuk mengabdi kepada masyarakat luas.
Diketahui agama Baha'i berasal dari Iran. Agama Baha'i bukan bagian dari ajaran Islam.
Dikutip dari website Baha'i internasional, para pengikutnya menegaskan, Baha'i bukan sekte dari agama mana pun.
Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Pilkades Serentak di Kabupaten Serang Diundur Lagi, Ini Jadwal Terbaru
Ajaran Baha'i mulai dideklarasikan pada 1863, oleh Baha'u'llah.
Berbeda dengan kepercayaan umat Islam yang percaya Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, Baha'i justru meyakini kemungkinan munculnya nabi baru, karena Muhammad SAW dianggap bukan nabi terakhir.
Penganut Baha'i juga percaya, bahwa ajaran agama bisa berubah, dan disesuaikan dengan zaman.