Menkes Klaim Tak Terlibat Vaksin Berbayar Sinopharm: Itu Murni Bisnis to Bisnis BUMN

- 14 Juli 2021, 16:12 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin. /Twitter/@setkabgoid.

Artinya Kemenkes juga tidak ikut dalam negosiasi itu. Termasuk langsung menjualnya dengan Kadin, Kemenkes juga tidak ikut negosiasi dan alokasinya.

Baca Juga: Pengumuman SMMPTN Barat Jalur Mandiri Sudah Dibuka, Klik pengumuman.smmptnbarat.id

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengatakan, pelayanan Program Vaksinasi Gotong Royong berbayar sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.

"Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur," katanya dikutip dari Antara, Sabtu 10 Juli 2021.

Pemerintah sudah menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero).

Baca Juga: Update CPNS 2021, Kemenkumham Paling Banyak Peminat, Ternyata Segini Besaran Gaji yang Diterima

Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Sehingga, untuk dua dosis harga vaksin berbayar Rp879 Ribu.

Namun, karena menuai polemik dan pro kontra di masyarakat, wacana vaksinasi gotong royong berbayar terpaksa ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x