SERANG NEWS- Rakyat Indonesia kembali dikejutkan dengan keputusan pemerintah yang akhirnya menetapkan besaran harga pembelian vaksin yang dijual melalui Kimia Farma.
Munculnya penetapan harga jual vaksin itu langsung menuai pro kontra dari publik hingga sejumlah tokoh politik dan agama.
Tak sedikit yang mengkritik kebijakan tersebut lantaran sebelumnya Presiden Jokowi pernah mengatakan kalau vaksin Covid-19 gratis untuk seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Salah satu yang memberikan komentar pedas keputusan pemerintah itu datang dari Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar melalui akun Twitternya @Umar_Chelsea_75.
Gus Umar mengatakan, bahwa ucapan pemerintah selalu tidak konsisten. Khususnya terkait vaksin Covid-19 ini.
Tak hanya menulis tweet, Gus Umar juga mengunggah salah satu capture judul berita dari media online Nasional yang bertuliskan "Jokowi: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Seluruh Rakyat Tanpa Terkecuali!"
"Selalu Gak konsisten ucapannya. Skrg vaksin dijual buat rakyat. Panik Gak? Panik Donk," tulis Gus Umar dikutip SerangNews.com, Minggu 11 Juli 2021.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengatakan, pelayanan Program Vaksinasi Gotong Royong berbayar sudah bisa diakses di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.
"Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur," katanya dikutip dari Antara, Sabtu 10 Juli 2021.
Baca Juga: Copa America 2021: Brazil Tumbang, Argentina Juara, Messi Luar Biasa!
Pemerintah sudah menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero).
Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Sehingga, untuk dua dosis harga vaksin berbayar Rp879 Ribu.
"Untuk pendaftaran dan lain-lain, bisa melalui Kimia Farma Mobile," ujarnya.***