Di saat semua negara berebut uang masuk capital inflow dalam menghadapi tekanan ekonomi global, ternyata uang bangsa Indonesia yang berada di bawah bantal, di bawah kasur, dan yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali. Data yang ada di kementerian ada kurang lebih Rp11 ribu triliun.
"Datanya saya ada di kantong saya ada. Yang hadir di sini saya hapal satu, dua masih nyimpan di sana, masih. Wong namanya ada di kantong saya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di Hotel Clarion, Makassar, Sulsel, Jumat 25 November 2016 malam.
Terpisah, dikutip dari PikiranRakyat.com, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini memprediksi di akhir masa jabatan, Presiden Joko Widodo akan mewariskan utang hingga mencapai Rp10 ribu triliun.
Baca Juga: Tanggapi Ormas yang Bubarkan Pertunjukan Seni, Ferdinand Hutahaean: Hina Sekali Pelaku Ini
Besaran utang tersebut disebutkan berasal dari utang pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Alasan tersebut dibuat karena hingga Februari 2021 pemerintah telah mencatatkan utang sebesar Rp6.361 triliun.
Dan BUMN mencatatkan utang Rp2.140 triliun per kuartal III 2020 lalu. Sehingga, total utang Indonesia hingga sekarang adalah Rp8.501 triliun.***