Junta Militer Myanmar semakin Brutal Tembaki Demonstran, Korban Meninggal Dilaporkan Capai 500 Orang Lebih

- 4 April 2021, 12:01 WIB
Demonstran pro demokrasi Myanmar menyerang pasukan junta militer dengan petasan dalam kerusuhan di Yangon, Myanmar, 12 Maret 2021.
Demonstran pro demokrasi Myanmar menyerang pasukan junta militer dengan petasan dalam kerusuhan di Yangon, Myanmar, 12 Maret 2021. /REUTERS

SERANG NEWS – Situasi politik di Myanmar semakin kusut pasca aksi kudeta junta militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. Bahkan korban meninggal dilaporkan sudah mencapai 500 orang lebih.

Junta militer Myanmar juga dilaporkan semakin brutal dengan kembali melakukan tembakan tanpa henti kepada para pengunjuk rasa atau demonstran. Insiden itu dilaporkan telah menewaskan 4 orang demonstran.

Peristiwa kebrutalan junta militer Myanmar kepada para demontran ini dinilai sebagai upaya pembrangusan kebebasan pendapat. Terlebih, disertai dengan mengandalkan surat perintah penangkapan terhadap para pengkritik di media sosial dan pemblokiran internet.

Baca Juga: Temui Menlu China, Menlu RI Retno Marsudi: Rakyat Myanmar semakin Menderita

Baca Juga: 400 Warga Myanmar Cari Perlindungan ke India, Termasuk Polisi dan Pemadam Kebakaran

Kantor berita Myanmar Now melaporkan, pasukan keamanan Myanmar di pusat kota Monywa kembali menembaki kerumunan hingga membuat tiga orang terbunuh.

"Mereka melancarkan tembakan tanpa henti, baik dengan granat setrum maupun peluru tajam," kata seorang pengunjuk rasa di Monywa kepada Reuters melalui aplikasi pesan dalam Antara yang dikutip SerangNews.com, Minggu 4 April 2021.

"Orang-orang kemudian mundur dan dengan cepat membuat... penghalang, tapi seseorang di depan saya kepalanya terkena peluru. Dia langsung meninggal,” sambung pesan tersebut menyatakan.

Sementara itu, Bago Weekly Jounal menyebutkan, seorang pria ditembak dan dibunuh di Kota Thaton, di Myanmar selatan.

Baca Juga: Kemarahan Pangeran ke Arga karena Berhubungan Denga Liza, Sinopsis Putri Untuk Pangeran di RCTI 4 April

Baca Juga: Siaran Pindah ke TV Digital, Ini Frekuensi NET TV Terbaru Jabodetabek Mulai April 2021

Menurut laporan portal berita tersebut, pihak polisi dan juru bicara junta belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi pihak portal, pihak polisi tidak merespon untuk dimintai ketarangan.

Di tempat yang lain, Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, melalui pernyataan pada Jumat 2 April 2021 yang dikutip SerangNews.com dari kantor berita Antara, Minggu, mengatakan pasukan keamanan telah membunuh 550 orang.

Dari jumlah tersebut, 46 di antaranya anak-anak, terhitung sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

“Walaupun sudah lebih dari 550 tewas di tangan pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari, masyarakat di kota-kota kecil setiap hari tetap berdemonstrasi untuk menentang kekuasaan militer. Mereka menggelar aksi unjuk rasa dalam kelompok-kelompok kecil,” tulis Antara.

Baca Juga: Thomas Tuchel Akui Chelsea Bermain Buruk, Pelatih West Brom 'Tertawa' Puas Bombardir Pertahanan The Blues

Baca Juga: Minta Dikirim Anggrek ke Pangandaran, Kode Susi Pudjiastuti Berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilres 2024?

Pihak berwenang, sementara itu, mengeluarkan surat perintah atas 18 pesohor, termasuk influencer media sosial dan dua wartawan.

Para pesohor itu dikenal sebagai penentang kekuasaan militer. Mereka bisa dikenai dakwaan dengan ancaman hukuman penjara selama tiga tahun.

Media pemerintah melaporkan pada Jumat malam bahwa surat perintah itu diterbitkan di bawah undang-undang yang melarang publikasi materi yang diniatkan menyebabkan anggota angkatan bersenjata memberontak atau mengabaikan tugas mereka.

Otoritas juga sedang melancarkan gerakan untuk mengontrol informasi. Mereka telah mematikan data seluler dan pada Jumat memerintahkan para perusahaan penyedia internet untuk memutus jangkauan frekuensi nirkabel.

Pemutusan itu membuat sebagian besar pelanggan kehilangan layanan internet, meskipun beberapa pesan dan gambar masih bisa diunggah dan dibagikan di media sosial.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x