SERANG NEWS - Pasukan keamanan Myanmar memojokkan ratusan demonstran di Kota Yangon dan mengancam akan memburu mereka dari pintu ke pintu.
Sementara AS dan PBB meminta para pasukan tentara Myanmar untuk mengizinkan para demonstran agar pulang ke rumahnya masing-masing.
"Bebaskan semua demonstran secara aman dan tanpa kekerasan," kata Juru Bicara PBB, Stephane Durajjic dikutip SerangNews.com dari reuters pada Selasa, 9 Maret 2021.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Dunia Selasa 9 Maret 2021: Ini 10 Negara dengan Kasus Corona Tertinggi di Dunia
Kantor PBB di Myanmar serta kedutaan besar AS dan Inggris, mengimbau pasukan keamanan untuk mengizinkan pengunjuk rasa pergi tanpa kekerasan atau penangkapan.
Namun rupanya, permintaan tersebut tidak diindahkan oleh para pasukan tentara Myanmar.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Demonstran di Myanmar Kibarkan Bendera yang Terbuat dari Sarung Wanita
Di Sanchaung, polisi setempat mengumumkan bahwa mereka akan memeriksa rumah yang menyembunyikan warga dari luar distrik, dan barang siapa yang ketahuan, maka akan dihukum.
Berdasarkan laporan warga dan layanan berita MTK setempat, hingga Selasa dini hari, 20 orang telah ditangkap di Sanchaung setelah polisi menggeledah rumah mereka.