Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Mulai Diberlakukan April 2021, Ini Syarat dan Ketentuan yang Harus Dipenuhi
Ditambahkannya, fokus terpenting saat ini, adalah merangsang masyarakat, khususnya kelompok dan komunitas untuk terlibat aktif dalam upaya menekan kelompok radikal.
"Ingat, bahwa ini bukan upaya represif. Tapi sifatnya mengantisipasi. Segala informasi menjadi penting untuk ditindaklanjuti, bukan klaim dan main hantam kromo saat melihat sesuatu yang mencurigakan," pinta Azis.
DPR lanjut Azis, akan terus mendukung kepolisian dan TNI, dalam upaya menjaga situasi dan kondisi keamanan daerah. Perbantuan informasi intelejen termasuk mitigasi tindakan teroris, sudah harus digerakan secara masif.
"Penekanan dari upaya menangkal gerakan teroris jangan hanya terfokus pada satu titik. Penting dilakukan edukasi, deradikalisasi harus terus dibangun dari kelompok terkecil sekalipun," jelasnya.
Baca Juga: 32 Terduga Teroris Diamankan Polisi Terkait Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Terakhir Azis berpesan, selain gereja atau tempat ibadah, penting juga menjaga di tempat keramaian, dimana banyak lalulintas masyarakat, serta objek vital nasional.
"Sekali lagi, upaya pencegahan dengan langkah-langkah taktis saat dibutuhkan, tidak hanya saat ini,” katanya.
“Harus terus berkelanjutan, mengingat mayoritas pelaku teror berusia muda kemungkinan memiliki pemikiran dan pemahaman berbeda," sambung Azis Syamsuddin seraya mengapresiasi langkag langkah yang dilakukan TNI – Polri dalam meredam aksi terorisme di Indonesia.***