Corona Jenis Baru Muncul di Eropa Hingga Singapura, Siaga Pemerintah Indonesia Lakukan Langkah Ini

- 25 Desember 2020, 12:03 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat memberikan keterangan terkait libur akhir tahun 2020 di Jakarta, Senin (7/12).
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat memberikan keterangan terkait libur akhir tahun 2020 di Jakarta, Senin (7/12). /Humas BNPB/Ignatius Toto Satrio./

Baca Juga: Segera Login dtks.kemensos.go.id, Supaya Dapat BLT UMKM Rp3,5 Juta 

"Jadi ada puluhan ribu orang yang datang ternyata terjaring hampir tiga ribu, mungkin 2.800 orang terjaring COVID-19. Kalau petugas kita di bandara dan pintu masuk tidak optimal tentu kasus akan semakin banyak. Maka pada kesempatan ini saya sebagai Ketua Satgas berterima kasih sebesar-besarnya untuk semua unsur di lapangan, termasuk di Kantor Kesehatan Pelabuhan, unsur TNI dan Polri serta relawan juga tentunya untuk cegah COVID-19 di masyarakat," katanya.

Sejumlah negara mempromosikan bahwa warganya negatif COVID-19, namun ternyata setidaknya ada 100 orang terjaring pemeriksaan infeksi SARS-CoV-2. "Walau swab hasilnya negatif, diulang lagi ternyata positif," ujar Doni.

Baca Juga: Cetak Sejarah Baru sebagai Mensos, Ini Sederet Fakta Soal Sosok Tri Rismaharini

Jadi ia mengingatkan masyarakat untuk tidak boleh kendor dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus diterapkan karena sebagai modal sosial untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, mengingat tidak tahu kapan pandemi akan berakhir.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan belum ada bukti bahwa varian baru virus corona baru dari Inggris menyebar di Indonesia, meski genomic surveillance Indonesia tidak secanggih Inggris.a

Ia juga mengatakan meski di Australia dan Singapura sudah terdeteksi dirinya meminta masyarakat tidak terlalu resah mengingat belum terbukti betul secara ilmiah varian baru virus corona baru dari Inggris tersebut menimbulkan keparahan penyakit.

Baca Juga: Polisi Duga Sabu Petamburan untuk Biayai Aksi Terorisme 

Menurut dia, masih perlu bukti lebih lanjut untuk mengetahui efek yang ditimbulkan virus varian baru tersebut. Dan dirinya menyarankan untuk mengikuti praktik terbaik yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). ***

 

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah