Kasus Covid-19 Melonjak, Sri Mulyani Khawatir Ekonomi jadi Lebih Buruk

- 30 November 2020, 17:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. /Instagram @kemenkeuri./

SERANG NEWS - Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami tren kenaikan kasus. Bahkan kemarin kasus Covid-19 mencetak rekor baru dengan kasus 6.267 orang.

Hingga 29 November 2020 kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 534 ribu kasus dengan total kematian sebanyak 16.815 jiwa. 

Lonjakan kasus ini membuat Menteri Keuangan (Menkeu) khawatir hal itu berdampak lebih buruk terhadap perekenomian. 

Baca Juga: Dirawat di Jakarta, Ketum PBNU Said Aqil Siradj Positif Covid-19 

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Riza Patria Isolasi Mandiri setelah Dinyatakan Positif Covid-19

"Indonesia terus berhati-hati agar kita tetap bisa menangani Covid-19 karena memberikan dampak sosial, ekonomi, dan keuangan yang luar biasa,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Senin, 30 November 2020. 

Ia menyebutkan tingginya kasus Covid-19 telah mampu mempengaruhi perekonomian nasional yaitu menekan hingga pertumbuhan terkontraksi 5,34 persen pada kuartal II meskipun telah terjadi perbaikan pada kuartal III.

Meski demikian Sri Mulyani mengatakan perbaikan pada kuartal III tersebut masih sangat awal sehingga akan mudah terpengaruh dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani Dibanjiri Massa, Netizen Bandingkan Kerumunan di Acara Habib Rizieq

“Pada kuartal III kita sudah lihat pemulihan ekonomi namun ini masih sangat awal. Perekonomian masih tumbuh negatif meski jauh lebih rendah dibandingkan kuartal II,” kata Sri Mulyani dikutip Serangnews.com dari Antara. 

Oleh sebab itu pemerintah juga akan terus menjaga momentum pembaikan ini melalui penggunaan APBN yang merupakan instrumen penting dalam mengelola ekonomi, terutama saat menghadapi pandemi.

Belanja negara pada tahun ini mencapai Rp2.739,2 triliun dengan Rp695,2 triliun di antaranya masuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang meliputi bidang kesehatan Rp97,26 triliun dan perlindungan sosial Rp234,33 triliun.

Baca Juga: Posting Foto Bareng di Instagram, Warganet Doakan Bunga Citra Lestari dan Ariel Noah Berjodoh

Kemudian dukungan bagi sektoral K/L dan pemda Rp65,97 triliun, dorongan untuk UMKM Rp114,81 triliun, pembiayaan korporasi Rp62,22 triliun, serta insentif usaha Rp120,6 triliun.

“Itu tidak cukup kalau tidak ikut serta menghalangi Covid-19 agar tidak tersebar. Disiplin protokol kesehatan adalah suatu keharusan untuk semuanya, tidak pandang bulu. Kita semua harus ikut dalam mencoba mengatasi penyebaran Covid-19,” ujar Sri Mulyani.***

Editor: Kiki

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah