Karena negosiasi gagal, maka Sataksus TNI mengambil tindakan dengan melumpuhkan penyusup atau teroris dengan cepat dan tepat. WNI dan WNA yang disandera pun berhasil dibebaskan.
Keberhasilan Sataksus TNI membebaskan WNI dan WNA yang disandera kelompok teroris ini, merupakan skenario latihan penanggulangan teroris.
Operasi dikendalikan oleh Komandan Satkus TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon, selaku Direktur Latihan.
Baca Juga: Tidak Puas Pendaftaran Calon TNI, Masyarakat Dipersilahkan Lapor Ombusdman
Latihan penanggulangan teror ini sebagai tindak lanjut dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, beberapa waktu yang lalu di satuan-satuan khusus TNI.
Hal ini dalam rangka mengecek secara langsung kesiapsiagaan dari Pasukan Khusus TNI. Latihan perasi juga sekaligus untuk meyakinkan kesiapan tempur (readiness) Satakus TNI tersebut, bila sewaktu-waktu dibutuhkan dalam berbagai bentuk penugasan di dalam dan luar negeri.
Latihan mengambil tema 'Satuan Aksi Khusus Koopssus TNI Melaksanakan Penanggulangan Terorisme Dalam Rangka Operasi Pengamanan VVIP Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kepulauan Riau Guna Mendukung Tugas Pokok TNI'.
Baca Juga: Simpang Siur Penurunan Baliho Habib Rizieq, Kapuspen: Panglima TNI Dukung Langkah Pangdam jaya
Menurut Komandan Koopssus TNI, tema yang diangkat sangatlah tepat karena sebagai bukti bahwa TNI tetap waspada dan preventif.