SERANG NEWS - Komando Operasi Khusus (Koopsuss) TNI lumpuhkan kelompok teroris yang melakukan penyanderaan di Wilayah Tanjung Pinang, Perairan Selat Malaka, Provinsi Kepualauan Riau.
Kopssus dilakukan untuk misi pembebasan sandera warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris.
Operasi pembebasan sandera ini dipimpin Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon. Ia langsung mengendalikan Satuan Aksi Khusus (Sataksus) gabungan satuan tiga TNI.
Ketiganya adalah Satuan 81 Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD, Satuan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satuan Detasemen Bravo (Denbravo) 90 Paskhas TNI AU.
Baca Juga: Panglima TNI Bilang Separatisme Sudah Berkembang di Medsos, Ini Bahayanya
Operasi gabungan satuan elit TNI ini diawali dengan pengedusan. Kemudian meraka melakukan menyamar dengan menjadi karyawan salah satu perusahaan PT BAI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Crew ABK Kapal, dan sebagai cleaning service Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) yang menawan WNI dan WNA.
Sebelum melumpuhkan musuh, pihak TNI sempat melakukan negosiasi dengan kelompok teroris. Tetapi, kelompok teroris justru meminta tebusan berupa uang untuk pembebasan WNI dan WNA kepada Pemerintah.
Kelompok teroris bahkan mengancam apabila tidak diberikan tebusan, maka warga yang disandera akan dibunuh.
Baca Juga: Fahri Hamzah : Falsafah TNI adalah Tentara Rakyat dan Hidup Bersama Rakyat