Singgung Perdamaian Indo-Pasifik, Presiden Jokowi Sebut China Pemimpin Ekonomi Global

13 November 2020, 12:30 WIB
Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN yang dilaksanakan secara virtual melalui konferensi video, Kamis, 12 November 2020. /setneg.go.id /

SERANGNEWS.COM – Forum KTT ASEAN Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk menyerukan perdamaian di kawasan Indo-pasifik.

Menurutnya, stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik belakangan ini diwarnai dengan ketidakpastian.Tak terkecuali, menajamnya rivalitas dan ketegangan di Laut China Selatan.

Presiden menyatakan kekhawatirannya apabila hal demikian terus berlanjut, maka pemulihan menyeluruh di Kawasan dari pandemi Covid-19 akan semakin sulit.

Baca Juga: Membanggakan Dua Pemain Muda Diklat Persib Bandung Ikut Garuda Select III

"Kita semua, tanpa terkecuali, memiliki tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," katanya dalam KTT ke-23 ASEAN-RRT secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 November 2020.

Menurutnya, menyongsong tiga dekade kemitraan antara ASEAN dengan RRT pada 2021 mendatang, menjadi momentum baik untuk mendorong peningkatan kerja sama kedua pihak untuk meraih lebih banyak kemajuan.

Selain soal perdamaian Indo-Pasifik, Jokowi menyampaiakan pandangannya mengenai jalan keluar di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Di KTT ASEAN-Korea Selatan, Jokowi Bicara Vaksin Covid-19, Ketahanan Kesehatan dan UMKM Digital

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Pastikan BSU Subsidi Gaji Termin II Sudah Disalurkan 

“Ada tiga hal yang dapat kita lakukan agar segera bisa keluar dari pandemi dan memulihkan ekonomi. Pertama, transformasi kerja sama ekonomi berbasis digital," ujarnya.

Ia berpendapat, bahwa transformasi ekonomi dari cara-cara konvensional menuju ekonomi berbasis digital merupakan hal krusial yang saat ini harus dilakukan.

Pandemi yang melanda setidaknya di 215 negara dunia memang berdampak besar. Namun, di tengah kondisi tersebut terdapat peluang bagi lompatan kemajuan, utamanya dalam hal pengembangan ekonomi berbasis digital.

Baca Juga: Indonesia Gandeng Jepang dan Negara ASEAN Perkuat Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19

Dengan berupaya menjawab tantangan dan peluang tersebut, Jokowi berharap persoalan ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara beriringan dan kegiatan ekonomi dapat beradaptasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Jokowi meyakini bahwa ASEAN mampu melakukan transformasi ekonomi tersebut melalui kerja sama digital dengan mitranya.

"Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital ASEAN-RRT. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, RRT adalah mitra strategis bagi ASEAN," kata Jokowi.

Bersamaan dengan itu, ASEAN dan RRT, Presiden melanjutkan, juga harus segera mereaktivasi kerja sama ekonomi antara lain melalui  harmonisasi kebijakan, dan memastikan rantai pasok global dengan menghapus hambatan perdagangan.

Baca Juga: Menkes Serahkan Santunan Tenaga Kesehatan yang Meninggal Karena Covid-19

Baca Juga: Lokasi Pelayanan Perpanjangan SIM Keliling di DKI Jakarta

Kedua yang disampaikan Jokowi terkait pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di Kawasan. Kata dia, kesehatan merupakan aspek penting untuk menggerakkan perekonomian.

“Itulah mengapa di masa pandemi saat ini pemenuhan kebutuhan terhadap obat-obatan dan vaksin di Kawasan menjadi salah satu faktor penting yang harus dapat dicapai agar masing-masing negara dapat kembali memulihkan perekonomiannya,” ujar Jokowi.

"Saya mengapresiasi komitmen RRT untuk berpartisipasi dalam COVAX dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Kita harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin Covid-19 di Kawasan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler