Puluhan Juta Liter Minyak Goreng 'Lenyap' di Jakarta, Mendag Ungkap Mafia Bisa Untung Rp9 Miliar

17 Maret 2022, 21:52 WIB
Mendag Lutfi memeriksa kemasan minyak goreng di rak penjualan minyak goreng saat sidak ke ritel modern Alfamidi Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 14 Maret 2022. /Dok. Humas Kemendag/

SERANG NEWS - Puluhan juta liter minyak goreng yang disalurkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Medan, Surabaya lenyap di pasaran saat aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) masih berlaku.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022.

Sebelumnya, melalui Peraturan Menteri (Permen) Nomor 6 Tahun 2022, pemerintah mengatur HET minyak goreng di angka Rp14.000 per liter untuk kemasan premium.

Pada rapat ini, Mendag mengungkapkan data Kementerian Perdagangan soal pasokan minyak goreng sebanyak 85 juta liter ke Jakarta, 91 juta liter untuk Surabaya, dan Medan sebanyak 25 juta liter.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Nyaris Rp 50 Ribu Imbas Pemerintah Cabut HET, Rocky Sebut Jokowi Licik Tidak Pro Rakyat

Namun, saat datang ke Kota Medan, Mendag Lutfi mendapati pasokan lenyapnya minyak goreng yang seharusnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Di Medan itu mendapatkan 25 juta liter, rakyat Medan menurut BPS 2,5 juta orang jadi satu orang itu menurut hitungan 10 liter. Saya pergi ke kota Medan, saya pergi ke pasar, saya pergi ke supermarket tidak ada minyak goreng," kata Lutfi dikutip dari Antara, Kamis, 17 Maret 2022.

Perbedaan data distribusi dan hasil pengecekan di lapangan membuat Kemendag menyimpulkan dua indikasi terhadap fenomena lenyapnya minyak goreng ini.

Baca Juga: Emak-emak Wajib Tahu, Ini Perbandingan Harga Minyak Goreng Indonesia dan Malaysia, Siapa Lebih Mahal

"Deduksi kami adalah ini ada orang-orang yang mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Dan tiga kota ini apa ke common dominators-nya, satu industri ada di sana, yang kedua ada pelabuhan," ujar Lutfi.

Mendag Lutfi menjelaskan dugaan penyelundupan minyak goreng ke luar negeri.

Minyak goreng yang diproduksi dengan harga Crude Palm Oil (CPO) kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) berada jauh di bawah harga internasional.

Baca Juga: Catat, Ini Daftar Harga Minyak Goreng Hari Ini di Berbagai Kota

Jadi perbedaan harga produksi dan harga di pasaran luar negeri memiliki selisih sekitar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per liter.

"Jadi kalau ini pelabuhan yang keluar dari pelabuhan rakyat satu tongkang bisa 1.000 ton atau 1 juta liter, dikali Rp7 ribu Rp8 ribu, ini uangnya Rp8 sampai Rp9 miliar," jelas Lutfi.

Mendag Lutfi mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan temuan tersebut ke Satgas Pangan guna penelusuran lebih lanjut.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik, Cek Udpate Harga Sembako di Pasar Tradisional dan Modern Hari Ini

"Ini memang tidak bisa dikesampingkan sifat dari manusia yang rakus dan jahat. Oleh sebab itu di kemudian hari saya mintakan pada Satgas Pangan untuk melawan orang-orang mafia yang rakus dan jahat ini, kita mesti lawan bersama-sama," ujarnya.

Sejak Rabu, 16 Maret 2022 pemerintah mencabut kebijakan HET minyak goreng dan mengembalikannya ke harga pasar.

Namun, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi minyak goreng curah agar harga jualnya bisa Rp14.000 per liter. Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium dikembalikan pada mekanisme harga pasar.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler