Azis Syamsuddin Sebut Relaksasi Pajak PPnBM Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

3 April 2021, 18:54 WIB
Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum IKA USAKTI Azis Syamsuddin membagikan telor sebagai bagian dari bhakti sosial di salah satu masjid di Jakarta, Jumat 2 April 2021. /Dok. IKA USAKTI for SerangNews.com/

SERANG NEWS – Relaksasi pajak atas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) disebut Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin bisa percepat program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Karena itu, Azis Syamsuddin meminta relaksasi PPnBM tidak sebatas upaya memperbaiki kinerja Indeks Manufaktur. Melainkan lebih difokuskan pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Kebijakan ini, lanjut Azis Syamsuddin, perlu dibarengi kerja keras dalam merangsang semua pihak mendukung target dan sasaran yang dituju.

Baca Juga: Pasca Aksi Terorisme Serang Mabes Polri dan Gereja Katedral, Azis Syamsuddin Serukan Poskotis di Daerah

Baca Juga: Jadi Ikon Wisata Religi Banten, Ini 7 Fakta Menarik Masjid Agung Banten Lama

"Semangatnya, adalah perbaikan kondisi ekonomi. Ini momentum meningkatkan kepercayaan publik dari sisi konsumsi hingga investasi. Jangan lupa langkah ini harus pula didukung dengan tata administrasi, dan pelaksanaan yang mudah dan tak bertele-tele," terang Azis Syamsuddin di Jakarta, Sabtu 3 April 2021.

Ditambahkan Azis, jika indeks manufaktur meningkat, besar kemungkinan ini merangsang kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB).

"Sekali lagi bahwa momentum ini harus terus kita jaga, agar pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi semakin cepat," jelas Azis.

Baca Juga: Pengurus IPNU-IPPNU Banten Periode 2020-2023 Dilantik, Ini Tugas yang Harus Dijalankan

Baca Juga: Tokoh Pendiri Banten, Embay Mulya Syarif Terpilih Jadi Ketum PB Mathla'ul Anwar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun berharap upaya pemerintah dalam memberikan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sektor properti serta relaksasi PPnBM untuk pembelian mobil baru dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 705 untuk mobil bermesin 1.500 cc dan 2.500 cc menjadi langkah awal perbaikan ekonomi nasional.

"Peluang sudah diberikan, harapannya hasil yang diraih maksimal. Saya yakin pemberian insentif PPnBM bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui multiplier effect-nya," jelas Azis.

Saat ini, lanjut Azis, sejumlah perusahaan semakin percaya diri untuk memperluas aktivitas ekspansi sehingga diperkirakan penjualan dapat lebih tinggi dan pemasaran akan menunjang kenaikan output produksi, pada akhir pandemi.

Baca Juga: Elektabilitas Masuk 4 Besar Survei SMRC, Bappilu Demokrat Banten: Masyarakat Rindu Prestasi Pak SBY

Baca Juga: Akad Nikah Atta dan Aurel Hermansyah, Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo Subianto hadir

Sementara itu, optimisme terhadap adanya pemulihan ekonomi juga didukung oleh kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2021 sebesar 85,8.

"Dari survei konsumen Bank Indonesia, mengindikasikan keyakinan terhadap perbaikan kondisi ekonomi. Baik dari sisi ketersediaan lapangan kerja, penghasilan maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Bismillah, semoga semangat ini selaras dengan kerja keras mengakhiri kondisi ekonomi yang sulit saat ini," pungkas Azis Syamsuddin.

Seperti diketahui Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2021 telah melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9).

Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4. Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler